SIDOARJO - Deputi Bidang Pelayanan Publik Mirawati Sudjono menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua peserta pameran inovasi pelayanan publik sebagai salah satu cara untuk meningkatkan inovasi pelayanan publik di instansi pemerintah.
Dengan telah diluncurkannya gerakan satu instansi, satu inovasi (one agency, one innovation) berarti setiap kementerian,lembaga dan pemerintah daerah diwajibkan untuk menciptakan minimal satu inovasi pelayanan publik setiap tahunnya.
"Inovasi pelayanan publik itu tidak harus canggih, banyak contoh dari sebagian inovasi yang tidak menggunakan IT based, contohnya dari kabupaten Aceh Singkil yaitu mengembangkan kemitraan Dukun beranak dan Tenaga Medis" ujarnya ketika membuka soft opening Gelar Pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2015 yang berlangsung di GOR Delta Kabupaten Sidoarjo, Minggu (14/06).
Mirawati mendorong semua instansi untuk menciptakan minimal satu inovasi, karena sesuai arahan Menteri PANRB jika tidak dilakukan akan dikenakan sanksi teguran dari Kementerian PANRB.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Sidoarjo SaefuIlah mengungkapkan kegembiraannya atas digelar pameran dan simposium inovasi pelayanan publik nasional di Kabupaten Siodoarjo. "Perlu diketahui bersama, Jawa Timur sudah memiliki agenda kegiatan dua tahunan berskala regional tingkat provinsi. Tapi khusus tahun ini sangat luar biasa dan menggembirakan, karena bisa menghadirkan intansi dengan inovasi terbaik se Indonesia,” ujarnya.
Sekda Provinsi Jawa Timur Ahmad Sukardi menambahkan, pameran inovasi ini menunjukan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik dan menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat. "Masyarakat diminta untuk memberikan masukan dan saran untuk membenahi pelayanan publik, yang merupakan salah satu indikasi kesiapan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)", katanya.
Soft opening dihadiri sebanyak 600 orang yang terdiri dari Bupati, Sekda, Kepala SKPD, dan berbagai perwakilan instansi pusat maupun daerah. Gelar pameran ini terdapat 255 stand pameran inovasi pelayanan publik yang terdiri dari juara dan finalis UNPSA, top 25 inovasi pelayanan publik, sebagian dari Top 99 inovasi pelayanan publik, semua Kabupaten/Kota se-provinsi Jawa Timur, SKPD Provinsi Jawa Timur, BUMN,BUMD dan beberapa dari swasta.
Usai soft opening, acara dilanjutkan dengan simposium dengan narasumber dari Pemerintah Provinsi Jambi, Bupati Badung dan Bupati Aceh Selatan dan dilanjutkan Kementerian Sosial, Bupati Sragen dan Walikota Pekalongan. (gin/HUMAS MENPANRB)