Pin It

20250220 Intip Gelora Semangat Bidan Mery Gandeng Pramuka Cegah Kematian Ibu dan Bayi dengan Bank Darah 1Baiq Mery Shintana, Bidan Desa di Poskesdes Gunung Rajak. 

 

LOMBOK TIMUR – Angka kematian Ibu dan bayi di Indonesia tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara di Kawasan ASEAN. Fenomena ini pun terjadi di Desa Gunung Rajak, Kabupaten Lombok Timur. Di Desa Gunung Rajak pada tahun 2018 terdapat 12 kasus perdarahan dimana satu kasus berakhir dengan kematian.

Jumlah kasus perdarahan pada ibu hamil dan melahirkan di Desa Gunung Rajak pun tidak mengalami penurunan yang signifikan yaitu tahun 2020 sebanyak 11 kasus, tahun 2021 sebanyak 11 kasus dan tahun 2022 terdapat 10 kasus. Jika terus berlanjut, fenomena ini dikhawatirkan akan menambah angka kesakitan dan kematian ibu akibat terlambat menerima transfusi darah.

Kegelisahan akan kondisi tersebut menggugah Baiq Mery Shintana, Bidan Desa di Poskesdes Gunung Rajak, untuk menginisiasi pembentukan bank darah sebagai wadah untuk memenuhi ketersediaan darah bagi ibu hamil dan melahirkan. Inovasi ini dinamai Gerakan Pramuka Bantu Simpan Darah Guna Cegah Kematian Ibu Hamil dan Melahirkan (GERAKMU SI DARA CENTIL).

“Sebelumnya masyarakat kesulitan mencari pendonor darah, baik karena biaya ataupun karena banyak juga anggota keluarga yang tidak tahu golongan darahnya. Karenanya kami mengajak anak-anak Pramuka untuk menjadi pendonor darah bagi ibu hami dan melahirkan,” ujar Bidan Mery.

Inovasi GERAKMU SI DARA CENTIL menggandeng Gerakan Pramuka Kwaran Sakra Barat untuk terlibat dalam Bank Darah Desa Gunung Rajak. Menggandeng Pramuka bukan tanpa alasan. Anggota Pramuka diisi oleh anak-anak muda dengan rentang usia yang sehat dan sudah terdidik untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi. Para anggota Pramuka ini berpotensi untuk menjadi pendonor aktif di Bank Darah Desa Gunung Rajak.

Pendekatan yang dilakukan kepada pengurus Gerakan Pramuka Kwaran Sakra Barat untuk terlibat dalam Bank Darah Desa Gunung Rajak pun mendapatkan sambutan yang baik. Antusias mereka terlihat dari 510 anggota pramuka yang terdaftar, ada 175 anggota yang memenuhi kriteria dan siap menjadi pendonor darah.

“Keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggandeng anak-anak Pramuka kapan pun dipanggil, mereka siap untuk donor darah. Jadi sebenarnya anak-anak Pramuka inilah pahlawannya,” imbuhnya.

 20250220 Intip Gelora Semangat Bidan Mery Gandeng Pramuka Cegah Kematian Ibu dan Bayi dengan Bank Darah 2

Implementasi GERAKMU SI DARA CENTIL diawali dengan screening dengan melakukan kunjungan ke rumah warga untuk memetakan ibu hamil di wilayah tersebut. Pada saat screening, ibu hamil akan dicek golongan darahnya dan anak pramuka yang golongan darahnya sesuai akan ditunjuk untuk menjadi pendonor darah. Pada saat screening juga dilakukan pemeriksaan kondisi kehamilan rutin untuk memetakan ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi.

Pada saat kunjungan, akan dilakukan pemasangan stiker (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di rumah ibu hamil. Stiker P4 ini menandakan setiap ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat. Stiker P4K berisi data nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transport yang digunakan dan calon donor darah.

Dengan data dalam stiker maka suami, keluarga, kader desa siaga, bersama bidan di desa dapat memantau secara intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil, untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai standar pada saat antenatal, persalinan dan nifas, sehingga proses persalinan sampai nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan selamat dan sehat.

“Diharapkan yang menempelkan itu adalah dari keluarganya, agar mereka juga merasa punya komitmen. Tidak bisa kesepakatan itu sendiri kita buat. Harus dengan pengambil keputusannya. Yang banyak terjadi di desa adalah pengambil keputusan belum tentu ibunya sendiri. Bisa suami, bisa mertua, bisa papuk atau neneknya,” tutur Mery

Bentuk kegiatan dari inovasi GERAKMU SI DARA CENTIL, selain melakukan donor darah rutin, anggota bank darah juga siap melakukan donor darah kapanpun bila ada pasien yang membutuhkan darah segar. Mery mengungkapkan, Bank Darah Desa Gunung Rajak juga melakukan kerja sama dengan Unit Transfusi Darah RSUD dr. R.Soedjono Selong dengan sistem simpan pakai darah. Artinya, rumah sakit diperbolehkan untuk memakai persediaan dari Bank Darah Gunung Rajak apabila ada pasien yang membutuhkan. Namun jika ada warga Desa Gunung Rajak membutuhkan kantong darah, terutama yang hamil dan melahirkan, rumah sakit juga harus siap menyediakan.

“Setiap ibu hamil membutuhkan persiapan setidaknya 3-4 kantong darah. Karenanya pandonor aktif dari para anggota Pramuka sangat membantu dalam penyediaan pasokan kantong darah,” jelas Mery.

 20250220 Intip Gelora Semangat Bidan Mery Gandeng Pramuka Cegah Kematian Ibu dan Bayi dengan Bank Darah 4

Pada awal inovasi GERAKMU SI DARA CENTIL diimplementasikan,Bidan Mery menghadapi berbagai tantangan. Berbagai penolakan diterima akibat kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat donor darah bagi diri sendiri dan orang lain. Selain itu adanya keyakinan yang mengatakan bahwa donor darah haram, anggapan jual beli darah, takut jarum suntik dan bila melakukan donor darah akan cepat sakit dan meninggal karena kehilangan darah.

“Masih banyak yang tabu terkait donor darah. Karenanya kita melakukan pendekatan dari sisi budaya dan agama. Sebelum melakukan donor darah kita selalu mengundang tokoh agama untuk memberikan ceramah, menjelaskan manfaat donor darah dari segi agama, dari segi hadis, agar mereka terbuka pemahamannya,” urainya.

Berbagai upaya kolaboratif dilakukan Mery sebagai upaya menurunkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Desa Gunung Rajak. Bahkan tidak hanya di Gunung Rajak, inovasi ini pun membawa dampak positif untuk daerah di sekitarnya yang sewaktu-waktu membutuhkan pasokan darah.

Atas pengabdian dan dedikasi Baiq Mery Shintana, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menganugerahkan Piala Adhigana dalam ajang Anugerah ASN Tahun 2023. Mery terpilih menjadi Bidan Terbaik dalam ajang itu.

Mery menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang terlibat mulai dari anggota Pramuka, staf desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para kader yang turut mendukung kelancaran pelaksanaan inovasi Bank Darah di Desa Gunung Rajak.

“Semoga inovasi ini bisa dikembangkan lebih luas lagi, sehingga kita bisa membantu pasien-pasien yang lain, tidak hanya terbatas pada ibu hamil dan melahirkan. Sama-sama kita bertanggung jawab terhadap nyawa manusia,” pungkas Mery. (del/HUMAS MENPANRB)