TANJUNG PINANG - Pemerintah Kota Tanjung Pinang mengapresiasi pendampingan dan asistensi dalam membenahi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) dan Reformasi Birokrasi (RB) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Apresiasi tersebut disampaikan Walikota Tj. Pinang H. Lis Darmansyah dalam pertemuan dengan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Jum'at (13/11).
Dikatakan, pembenahan sistem akuntabilitas kinerja Kota Tanjung Pinang terus dilakukan. "Dari tahun 2012 - 2014 penilaian kami membaik dari C sampai B. Mudah-mudahan di tahun 2015 kami bisa mendapat nilai A," ujar Lis.
Walikota menambahkan, pihaknya ingin terus menciptakan iklim yang baik untk investasi yang kompetitif karena letak yang strategis antara Singapura dan Batam. "Kami mengimplementasikan konsep Nawa Cita digabungkan dengan visi Kota Tanjung Pinang, yaitu membangun pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel yang berorientasi pada pelayanan publik," paparnya.
Sementara itu Deputi bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan, M. Yusuf Ateh, mengatakan komitmen dan upaya Pak Wali dan jajarannya untk membenahi tata kelola di Pemkot Tj. Pinang patut dihargai, meski masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan. "Ini masih masih proses, kami akan terus mendampingi sampai hasil nyatanya benar-benar dirasakan oleh masyarakat," ujarnya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi, mengatakan perlunya rencana yang matang untuk mengelola pemerintahan yang baik. "Pemerintah Daerah yang baik itu bisa dilihat dari hal yang sangat sederhana. Bagaimana tata kelola parkir, tempat sampah, kebersihan, kamar mandi, ruangan kerja semua tertata dengan rapi," ungkap Yuddy.
Yuddy menekankan input dan output harus jelas pada saat masih perencanaan, penyusunan program kerja, pengeluaran anggaran serta hasil yang didapat dari program tersebut. Disitulah parameter baik atau tidaknya suatu pemerintahan. "Fungsi kontrol dan monitor menjadi penting karena hal tersebut bisa mengukur capaian suatu kinerja. Nilai-nilai kegotong royongan harus dipupuk kembali agar capaian kinerja semakin terasa," imbuhnya.
Revolusi mental harus dimulai dari perbaikan mental SDM aparatur sebagai ujung tombak reformasi birokrasi Tj. Pinang yang merupakan salah satu role model nasional dari 560 Kab/Kota. "Kami akan terus memberikan bimbingan agar Pemkot Tj. Pinang bisa semakin baik dari hari ke hari. Revolusi mental ujung tombaknya adalah SDM aparatur," tambahnya.
Yuddy berpesan kepada seluruh Dandim, Danlanud, Kepolisian agar bisa menjaga ketertiban baik politik maupun sosial. "Pemilukada serentak agar berjalan dengan baik. Agar iklim positif terus terjaga demi keberlangsungan pembangunan yang baik di Tj. Pinang," imbuhnya. (reza/HUMAS MENPAN)