SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menciptakan inovasi pelayanan publik yang diberi nama JATIMNOMICs. Inovasi yang masuk dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik ini dibuat Pemprov Jatim sebagai solusi menghadapi ekonomi global.
Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, Jatimnomics adalah konsep pertumbuhan ekonomi yang merupakan pengembangan dari "Indonesia Incorporated" sebagai sistem ekonomi khas Jatim. "Konsep ini dipandang mampu menjadi solusi permasalahan ekonomi di era globalisasi, terlebih menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sekaligus menuju pertumbuhan ekonomi inklusif," katanya dalam acara Simposium dan Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2016 di Surabaya, Selasa (01/04).
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa sebagai penunjang Jatimnomics memerlukan sejumlah aktivitas ekonomi utama, yakni aspek produksi dari segmen UMKM dan segmen usaha besar, aspek pembiayaan yang kompetitif, serta aspek pemasaran. Menurutnya, tiga hal tersebut dapat berjalan dengan baik jika kondisi politik dan pemerintahan juga mendukung. "Jika politik gaduh dan pemerintah tak kompak, pertumbuhan ekonomi inklusif akan sulit terwujud," katanya.
Pakde Karwo menjelaskan, untuk aspek UMKM dan bisnis usaha besar, pihaknya melakukan pengembangan SDM UMKM melalui inkubator bisnis dan standarisasi keterampilan SDM. Pemerintah, dalam hal ini, membentuk pembangunan SMK Mini dan Balai Pelatihan Kerja yang memberikan keterampilan standar internasional dan mencetak wirausaha. "Produk SMK Mini kini sudah menjelajah sampai ke Negeri Kincir Angin (Belanda)," katanya.
Dari aspek pembiayaan yang kompetitif, lanjut Pakde Karwo, Pemprov Jatim mendirikan Lembaga Keuangan Mikro Jawa Timur yang di dalamnya merangkap Koperasi Wanita (2009-2014), pengembangan Koppontren, pengembangan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dan pengembangan koperasi karyawan. Untuk kelompok miskin diberi intervensi melalui program jalan lain menuju kesejahteraan (Jalin Kesra) dan Jalan Lain Makin Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra). Sementara dari aspek pemasaran, Pemprov Jatim mengotimalkan pasar domestik, penguatan pasar global, dan penguatan pasar ASEAN.
Pakde Karwo mengklaim, inovasi ini dapat memperkuat stabilitas perekonomian di Jawa Timur. Sehingga ekonomi di Jatim kondusif, pertumbuhan dan pembangunan meningkat, serta kesejahteraan masyarakat meningkat. "Output Jatim saat ini pertumbuhan ekonomi di Jatim 5,44% dari skala nasional 4,79%. Kemudian, tingkat kemiskinan menurun dari tahun 2014 12,42% menjadi 12,28% pada tahun 2015," kata Pakde Karwo. (ns/HUMAS MENPANRB)
Berita Terbaru
26.Nov.2024
Audiensi Kepala BRIN
26.Nov.2024
Entry Meeting Pemeriksaan Interim atas Laporan Keuangan T.A 2024 di Lingkungan Kementerian PANRB
26.Nov.2024
Courtesy Call dengan Flinders University
26.Nov.2024
Audiensi Kepala Bakamla
26.Nov.2024