Pin It

sosialisasi inovasi hari kelima

JAKARTA – Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, salah satu pemenang TOP 25 inovasi pelayanan publik 2014 akan kembali mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016, dengan mengirimkan lebih banyak inovasi. Karena itu Pemkab Pinrang akan melakukan sosialisasi sampai ke tingkat terendah.

"Kami akan memperkuat sosialisasi sampai unit paling paling bawah, kemudian memberikan pemahaman tentang pentingnya pelayanan publik. Tahun depan kami akan kirimkan lebih banyak inovasi," kata Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Pemkab Pinrang, Mirani yang ditemui di sela-sela sosialisasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Jakarta, Senin (12/10).

Diakui, dalam melaksananan inovasi pelayanan publik, pihaknya juga menghadapi hambatan-hambatan, terutama kurangnya sumber daya manusia (SDM) dalam mengajukan dan menjalankan inovasi pelayanan publik. Untuk mendukung inovasi pelayanan, Mirani menjelaskan bahwa saat ini Pemkab Pinrang melakukan sinergi antara CPP (Citra Pelayanan Prima) untuk pelayanan dasarnya, dengan inovasi. "Untuk mendukung itu, kami lakukan penilaian evaluasi dalam bentuk CPP. Jadi CPP jalan, inovasi juga berjalan. Keduanya harus disinergikan," katanya.

Dikatakan juga bahwa dukungan dari pemerintah provinsi juga terus mengalir untuk melakukan perbaikan kualitas pelayanan. Salah satunya, Pemprov mengundang pemerintah kabupaten dan kota untuk bersama-sama melakukan kemitraan membangun sistem pelayanan yang lebih baik.

Sosialisasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 yang dilakukan Kementerian PANRB, Senin (12/10), merupakan hari kelima. Kali ini, pesertanya sebanyak 101 perwakilan dari  pemerintah provinsi, kabupaten dan kota dari wilayah Sulawesi Selatan, Gorontalo, Lampung, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Riau, dan Sumatera Selatan.

Dalam kesempatann itu, Deputi Pelayanan Publik Mirawati Sudjono, kembali menekankan pentingnya melakukan inovasi dalam pelayanan publik. Dari peserta nantinya akan dikumpulkan, untuk kemudian diikutkan dalam United Nations Public Service Award (UNPSA). "Kami ingin menggenjot inovasi pelayanan publik dari sekarang. Kompetisi inovasi ini akan meningkatkan kualitas pelayanan publik," kata Mirawati. Dikatakannya, inovasi pelayanan publik tidak harus menggunakan dana besar, kecuali inovasi tersebut menggunakan teknologi tinggi. "Inovasi itu harus berfikir secara besar. Inovasi tidak melulu membutuhkan biaya yang besar, dan jangan berfikir harus ada dana dari pusat. Kalau diberi dana dari pusat namanya bukan inovasi, tapi menjalankan program," katanya. (ris/HUMAS MENPANRB)