Pin It

20150810 Rakor di Tj Priok

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi kembali menyambangi Pelabuhan Tanjung Priok.  Menteri  menekankan perlunya diadakan pertemuan semua instansi yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok setiap satu minggu sekali.

Menurut Yuddy, hal itu sangat penting untuk membahas mengenai masalah terkini yang ada di pelabuhan. “Minimal saling berkoordinasi tentang keamanan, kenyamanan dan pelayanan yang ada di sini. Alangkah lebih baik lagi kalau dilakukan dengan lebih intensif, satu minggu sekali setiap akhir pekan. Waktunya juga jangan terlalu lama cukup 1 sampai 2 jam yang penting membicarakan keamanan, ketertiban pelabuhan, pelayanan – pelayanan dan juga membicarakan hal yang bersifat substantive seperti masalah perijinan,” ujar Yuddy di Terminal Penumpang Nusantara, Senin (10/8).

Dalam kunjungannya tersebut, Menteri didampingi oleh Kepala Otoritas Pelabuhan Bay M. Hasani, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok Fajar Donny, Manajer Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok Chandra Irawan, dan Waka Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Murwoto.

Saat tiba di terminal penumpang, Yuddy langsung menuju kantor Pusat Penanganan Perizinan Impor Ekspor Terpadu (P3IET), untuk melakukan rapat koordinasi dengan instansi yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok. “Semua instansi ini ada di dalam satu wilayah, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok. Sehingga jika ada keluhan dari masyarakat maka semua yang ada di pelabuhan turut bertanggungjawab,” kata Yuddy.

Karena itu, koordinasi antar instansi sangat penting. Misalnya saja, jika ada seseorang atau pengusaha yang mengeluh mengenai pelayanan di terminal penumpang dan justru menghubungi kantor Bea dan Cukai, maka harus tetap ditanggapi. Sehingga masyarakat tidak merasa di ping-pong. Karena itu, penting mensosialisasikan kepada stakeholder mengenai masalah pengaduan. “Jadi jika ada yang ingin mengadu terkait pelayanan di pelabuhan harus datang kemana sehingga tidak dilempar sana dilempar sini,” kata Yuddy.

Yuddy mengingatkan, salah satu cita – cita Presiden Joko Widodo yaitu ingin menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan berkelas dunia. Untuk itu, dia pun meminta agar semua instansi yang ada di dalam pelabuhan untuk berkoordinasi sebaik mungkin serta memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin bagi masyarakat. “Jadikan pelabuhan ini seperti tempat wisata,” imbuhnya.

Diakuinya, kalau dibandingkan beberapa tahun yang lalu, kondisi pelabuhan saat ini sudah jauh lebih baik. Tetapi Presiden menginginkan agar pelabuhan ini menjadi pelabuhan berkelas dunia. Karena Negara kita ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Prinsipnya kita ingin lebih baik lagi, dari sisi kemanan, kenyamanan, pelayanan publik menyangkut terkait kegiatan ekonomi dan masyarakat kita perbaiki dalam waktu sesingkat – singkatnya,” kata Yuddy.

Sementara itu, Kepala Otoritas Pelabuhan, Bay M. Hasani mengatakan pihaknya bersedia melakukan koordinasi dengan instansi yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok. Otoritas Pelabuhan akan berusaha mewujudkan cita–cita Presiden tersebut, yakni menjadikan Tanjung Priok sebagai Pelabuhan Kelas Dunia. “Koordinasi sudah dan akan selalu kami lakukan dengan instansi – instansi yang ada di pelabuhan,” kata Bay. 

Usai melakukan koordinasi dengan instansi yang ada di pelabuhan Tanjung Priok, Menteri Yuddy kemudian bergegas ke Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) untuk menghadiri acara puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-20. (ns/HUMAS MENPANRB)