Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa (tengah) memimpin rapat koordinasi di kantorvKementerian PANRB, Jakarta, Senin (25/04)
JAKARTA – Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SiNovik)akan diperbaiki agar dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat, bukan hanya sekadar kompetisi semata. Untuk itu, terdapat dua hal yang tengah diperhatikan, yaitu perbaikan instrumen dan replikasi.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pelayanan Publik, Diah Natalisa dalam rapat koordinasi dan reviu pengembangan program inovasi pelayanan publik, di Jakarta, Senin (25/04). Ia mengatakan, identifikasi dalam kompetisi inovasi pelayanan publik atau yang dikenal dengan SiNovik , diperlukan pedoman untuk mereplikasi inovasi, mana inovasi yang layak dan mana yang tidak layak mengikuti acara tersebut.
Lebih lanjut ia pun menekankan agar dalam rapat yang menghadirkan Koordinator Tim Evaluasi Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik Prof Komarudin, Pakar Inovasi Pelayan Publik Rusfi Yunairi, Team Leader KOMPAK Azwar Hasan, Anggota Tim Evaluasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Oskar Vitriano, Perwakilan GIZ Henrike Klavert untuk dapat menindaklanjuti arahan yang diberikan Menteri PANRB untuk menghadirkan pelayanan publik yang bermanfaat, serta melahirkan para inovator yang lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Asdep Perumusan Kebijakan Inovasi dan Sistem Informasi Pelayanan Publik Muhammad Imanudin menekankan, dalam menerapkan replikasi terdapat tim perumus SiNovik yang akan melakukab identifikasi terhadap para peserta inovasi. Dalam identifikasi tersebut akan disaring kembali mana yang layak untuk direplikasi atau mana yang tidak layak. “Untuk yang tidak layak replikasi maka akan ada yang namanya Incubasi, dimana peserta Inovasi yang tidak layak akan dimatangkan kembali dari segi kapasitas dan pelayanan publik,” katanya.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa dalam SiNovik kedepan akan lebih ketat dalam penyaringan serta menghadirkan kompetisi yang lebih berkualitas. Kedepannya, gelar SiNovik akan dikaji lebih lanjut agar dapat lebih memberikan manfaat bagi publik, dan inovasi yang diciptakan oleh daerah pun tidak terlalu banyak yang dibiarkan begitu saja sedangkan potensi yang dimilik cukup besar.
Dalam kesempatan yang sama Team Leader KOMPAK Azwar Hasan mengatakan bahwa kompetisi SiNovik perlu didefinisikan serta diklasifikasikan. Ada kategori yang diberikan bagi wilayah, dengan tujuan daerah dapat tersebut dapat melahirkan perubahan. Selain itu, lanjutnya, sosisalisasi didaerah atau wilayah pun harus lebih gencar dilakukan. Dengan adanya sosialisasi maka dibiarkan ketertarikan mucul dengan sendirinya pada daerah atau wilayah untuk berpartisipasi dalam SiNovik. (byu/HUMAS MENPANRB)