JAKARTA - Mark Plus Inc menghadirkan Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB Mirawati Sudjono dalam talkshow Jakarta Marketing Week 2015 di Jakarta, Jumat (8/5) malam. "Istilah 'kepuasan konsumen' bukan hanya milik dunia swasta. Birokrasi pun memiliki tujuan yang serupa, yakni dalam bentuk pelayanan publik," ujar Mirawati di awal talkshow.
Kondisi yang ingin digapai pun kurang lebih sama dengan bentuk kepuasan konsumen versi perusahaan-perusahaan hebat. Kementerian PANRB mengupayakan terciptanya kepuasan masyarakat dalam memperoleh pelayanan.Mirawati mengatakan, komplain dan masalah yang muncul di masyarakat menuntut pemerintah di seluruh tingkatan dituntut untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam memberikan pelayanan yang unggul dan solutif.
Hal itulah yang mendorong Kementerian PANRB menciptakan sebuah ajang tahunan kompetisi inovas pelayanan publik yang ditujukan kepada instansi pemerintah di seluruh Indonesia. Sasarannya, mulai dari kementerian, lembaga negara, provinsi, kabupaten dan kota. "Ini dimaksudkan agar implementasi inovasi pelayanan publik lebih 'real' dan menjangkau masyarakat secara luas," jelas Mirawati.
Dia mencontohkan inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dengan program bertajuk Lahir Procot Pulang Bawa Akte. Program yang sekilas terdengar unik tersebut berfokus pada pengurusan satu pintu untuk pembuatan akte dan kartu keluarga pasca melahirkan.
Hal itu dapat terjadi karena ibu hamil telah dipantau sebelumnya ketika melakukan pemeriksaan ke bidan, puskesmas, atau instansi kesehatan lainnya dengan tujuan agar pendataan di kemudian hari dapat terlaksana dengan lebih cepat dan efisien.
Mira pun menuturkan, tahun ini ada dua inovasi pelayanan publik yang meraih penghargaan United Nations Public Service Awards (UNPSA). "Untuk pertama kalinya ada perwakilan dari Indonesia berhasil menjadi juara tingkat dunia dalam kategori yang berbeda," ujarnya bangga.
Dua inovasi pelayanan publik yang berhasil meraih prestasi tersebut berasal dari Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Sragen. Kabupaten Aceh Singkil meraih juara kedua dalam penilaian kategori 1 untuk kawasan Asia Pasifik, dengan fokus penilaian pada isu peningkatan implementasi pelayanan publik. Inovasi yang diusung adalah program Pengembangan Kemitraan Dukun dan Bidan untuk Mengurangi Angka Kematian Anak dan Ibu Melahirkan.
Sedangkan Kabupaten Sragen berhasil meraih juara dua di kategori 3 yang fokus pada penilaian pendekatan semesta pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. Inovasi yang diusung oleh kabupaten Sragen adalah Unit Pelayanan Terpadu Pengentasan Kemiskinan, yang memberikan kemudahan akses penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat miskin dalam pelayanan satu pintu (One Stop Service).
Paparan inovasi publik dalam talkshow tersebut menarik perhatian pengunjung yang datang. Terbukti dengan tingginya antusiasme hadirin yang ingin bertanya lebih jauh mengenai isu inovasi pelayanan publik. Salah satu pertanyaan menarik yang muncul adalah mengenai ada tidaknya bentuk pelayanan publik di internal aparatur negara.
Mirawati pun langsung menjawab bahwa aparatur negara juga membutuhkan pelayanan publik yang prima, semisal mengenai perihal kenaikan pangkat jabatan. "Kenaikan pangkat jabatan kan harus berurusan dengan lintas instansi, ya kasihan juga kan kalau aparatur sipil harus pontang-panting sendirian mengurusnya. Itulah mengapa kami juga mendorong terjadi sinergitas pelayanan publik di lingkup internal," tukas Mira. (hfu/HUMAS MENPANRB)