Pin It

20150429 Teluk Bintuni Musrenbangnas

JAKARTA - Penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015 memberikan kegembiraan bagi pihak-pihak yang menerima penghargaan. Salah satunya Andreas Ciokan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni. Dia mengaku bangga karena salah satu inovasi yang dimiliki Kabupaten Bintuni yaitu Program Pengendalian Malaria melalui Sistem EDAT mendapatkan penghargaan.

Dia pun mendedikasikan penghargaan tersebut untuk seluruh masyarakat di Teluk Bintuni. "Kami sangat senang dan bahagia karena mendapatkan penghargaan ini. Karena ini merupakan antiklimaks dari kerja keras kita yang dibuat kurang lebih 5 tahun," kata Andreas usai menerima penghargaan yang langsung diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (29/4).

Andreas mengatakan, inovasi ini akan menjadi penyemangat bagi pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk menciptakan inovasi-inovasi lainnya. Karena menurutnya, penghargaan ini bukanlah yang terakhir. "Kami sudah siapkan inovasi berikutnya," kata Andreas.

Dia juga berharap agar inovasinya ini bisa diduplikasi oleh daerah lainnya di Papua, khususnya di Teluk Bintuni. Karena inovasi ini bisa mengurangi 50 persen penyakit malaria yang selama ini lekat dikaitkan dengan kondisi di Papua.

Dia berharap, EDAT bisa direplikasi oleh seluruh Kabupaten di Papua Barat,  karena akan mempercepat pembebasan penyakit  malaria di Papua Barat. “Di tempat kami saja, sudah sangat sulit ditemukan kasus malaria sehingga masyarakat menikmati ini dengan suka cita," kata Andreas.

Sementara itu, Deputi Bidang Pelayanan Publik, Mirawati Sudjono mengaku sangat senang dengan suksesnya penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Indonesia tahun 2015 ini. Apalagi, lanjutnya, tahun ini pesertanya bertambah cukup pesat yaitu dari 515 pada tahun 2014, kini menjadi 1.189 inovator. Dia mengatakan, Kompetisi selanjutnya juga akan diselenggarakan dan akan dibuka lebih awal yaitu pada bulan November 2015 dan berakhir pada bulan Maret 2016. "Kami ingin agar persiapannya menjadi lebih panjang," kata Mira. (ns/HUMAS MENPANRB)