Pin It

 20190303 polda sultra 1

Menteri Syafruddin saat memberikan arahan di Markas Polda Sulawesi Tenggara, Kendari, Minggu (03/03).

 

KENDARI - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengingatkan, ada tiga kunci untuk menjadi negara unggul. "Pertama, adalah negara yang ekonominya kuat. Kita bisa, karena kita punya sumber daya alam yang kaya," ujarnya saat memberikan arahan di Markas Polda Sulawesi Tenggara, Kendari, Minggu (03/03).

Kekayaan alam yang dimiliki Nusantara ini, lanjutnya, bisa dijadikan sumber pendapatan negara, salah satunya dengan meningkatkan sektor pariwisata. Setiap pemerintah daerah bisa memanfaatkan SDA di daerah masing-masing sehingga pendapatan daerah meningkat. Tugas utama penyelenggara negara dalam hal ekonomi, adalah cara pengelolaan keuangan yang baik. "Kita juga harus melakukan efisiensi anggaran," imbuhnya.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian PANRB, terus mendorong setiap pemda untuk mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan SAKIP, pemda bisa memangkas program dan kegiatan yang tidak jelas outcome-nya sehingga bisa lebih hemat anggaran.

Di tahun 2018, implementasi SAKIP telah menghemat anggaran sebesar Rp 65,1 triliun. "Anggaran itu sudah disalurkan kepada publik, menjadi public service," jelas mantan Wakapolri ini.

Selain ekonomi yang kuat, kemampuan militer juga harus kuat dan adaptif terhadap teknologi. Menteri Syafruddin menambahkan, kekuatan militer Indonesia pernah disegani oleh negara tetangga. Di masa-masa awal setelah kemerdekaan, Indonesia memiliki dua kapal selam. "Saat itu Australia segan bukan main dengan kita. Kecanggihan teknologi kita di bidang militer, perlu ditingkatkan," ungkapnya.

Adapun kunci ketiga adalah sumber daya manusia (SDM) yang kredibel dan berkualitas. Para penyelenggara negara, atau SDM aparatur, harus bekerja secara profesional demi bangsa dan negara. Untuk itu, Menteri Syafruddin menegaskan, agar para prajurit TNI, Polri, dan semua jajaran ASN harus menjadi contoh bagi masyarakat. "Kita harus satu bahasa, satu pikiran, satu langkah, supaya kita solid menjaga tatanan," tegasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain Kapolda Sultra Brigjen Iriyanto, Gubernur Sultra Ali Mazi, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Danrem 431/HO Kendari Kolonel Inf Yustinus, dan semua Pejabat Utama Polda Sultra. (don/HUMAS MENPANRB)