Pin It

 20190325 orwastu

Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji dan Kepala Biro SDM & Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih berfoto bersama CPNS Kementerian PANRB saat pelepasan pelatihan Bela Negara, di Jakarta, Senin (25/03).

 

JAKARTA - Selama lima hari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) akan mengikuti pelatihan Bela Negara di Bogor. Tanpa telepon seluler, mereka akan digembleng baik fisik maupun mentalnya. Hari ini, Selasa (26/03), mereka ‘diambil alih’ oleh personel TNI AD untuk dilatih kedisiplinan, tanggung jawab, kepedulian, dan nilai kebangsaan.

Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji mengungkapkan, pelatihan Bela Negara adalah kesempatan langka yang tidak didapat oleh semua orang. Selama di sana, mereka akan dilatih oleh personel TNI Angkatan Darat. "Jangan khawatir, saya yakin para pelatih akan memberikan materi mental maupun fisik yang tidak akan membahayakan," ujar Atmaji, saat melepas para peserta Bela Negara, di kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Senin (25/03).

Bela Negara ini diadakan untuk melatih kesamaptaan, kesiagapan, dan semangat para calon abdi negara. Atmaji mengaku, dirinya tak seberuntung peserta tahun ini yang bisa merasakan serunya rangkaian kegiatan Bela Negara. Atmaji melihat semangat yang cukup besar dari para peserta. "Nikmati dan semangat ikuti kegiatan ini. Nanti akan jadi kenangan yang sangat indah setelah melewati masa CPNS," imbuhnya.

 

20190325 orwastu6

 

Sementara itu, Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB, Sri Rejeki Nawangsasih menjelaskan, Bela Negara adalah salah satu program dari Kementerian Pertahanan. Jiwa nasionalisme pun dipupuk di sini. "Yang kami jaring adalah bagaimana menyikapi jika ada ajakan dari luar yang menggoyahkan rasa nasionalis," ujarnya.

Kepada para peserta, ia berharap bisa mengubah cara bekerja agar lebih cekatan, sigap, dan cepat tanggap. "Sebagai ASN, jangan lagi loyo," imbuhnya.

Hari pertama mereka menginjakkan kaki di Bogor, mereka dihadapi dengan menyusuri hutan pohon karet menuju Markas Bela Negara. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan baris berbaris, menyanyikan lagu Mars Bela Negara, dan membuat yel-yel penyemangat.

Para peserta dibagi menjadi empat pleton dengan masing-masing satu danton atau pemimpin. Selama di markas pelatihan, mereka tidur bersama-sama dalam satu barak. Para pelatih juga memberi penjelasan tentang Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD) yang mencakup keberishan barak, tempat tidur, dan tata letak pakaian di dalam lemari. “Saat kalian keluar, nanti anggota akan cek barak kalian. Kalau ada yang tidak rapi, satu barak akan dihukum,” ujar Mayor Imal, sang pelatih.

 

20190325 bela negara bogor9

 

Rupanya, tak semua peserta pernah mengikuti pelatihan semacam ini. Salah satunya adalah Aldyra Dian. Meski belum pernah mengikuti pelatihan semi militer, ia sudah memiliki bayangan akan seperti apa pelatihan bela negara ini. “Belum pernah sama sekali. Tentu ada kegiatan fisik, belajar tentang NKRI, dan ideologi Pancasila,” ujarnya seraya menambahkan, sebelum pelatihan dimulai, ia sudah mempersiapkan fisik, mental, dan pakaian yang diperlukan.

Peserta lainnya yang belum pernah merasakan pelatihan mental dan fisik adalah Yudha, CPNS Kementerian PANRB yang masuk dalam formasi Analis Kebijakan Umum di Kedeputian SDM Aparatur. Ia tak pernah membayangkan jika dalam rangkaian kegiatan Orientasi Wawasan dan Tugas ini akan ada pelatihan bela negara. Namun, ia tetap siap dan yakin. “Tak terbayang akan ada bela negara. Mudah-mudahan semua teman-teman sehat dan mendapat pelajaran dari sana,” pungkasnya. (don/HUMAS MENPANRB)