Eko Prasojo saat melakukan wawancara tahap pertama kepada Calon Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (11/07).
JAKARTA – Calon Pejabat Tinggi Madya dan Pratama yang sedang dicari oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melalui seleksi terbuka harus memiliki kemampuan adaptasi terhadap setiap kebijakan. Bekerja di kementerian yang menjadi lokomotif reformasi birokrasi ini juga dituntut untuk menciptakan beragam inovasi yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Hal tersebut dikatakan Eko Prasojo, selaku Panitia Seleksi Nasional Seleksi Terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama, usai melakukan wawancara tahap pertama terhadap peserta, di Kantor Kementerian PANRB, Rabu (11/07). “Kita harapkan mendapat pejabat yang memiliki daya kemampuan adaptasi terhadap kebijakan yang baik. Juga, mampu menghasilkan berbagai inovasi, tentu dalam kultur birokrasi yang baik,” ujar Eko.
Eko, yang pernah menjabat Wakil Menteri PANRB ini menuturkan, sistem merit yang diterapkan dalam seleksi ini menghasilkan pejabat yang berintegritas, profesional, dan kompeten di bidangnya. Di tahap wawancara ini, Eko juga melihat pengalaman dan prestasi yang sudah ditorehkan pada jabatan sebelumnya.
Seperti diketahui, jabatan yang dibuka adalah Staf Ahli bidang Pemerintahan Otonomi Daerah, Sekretaris Deputi bidang Sumber Daya Manusia Aparatur, Asisten Deputi Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur, serta Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik. Eko mengatakan, peserta yang sudah mencapai tahap wawancara ini sudah menjabat pada posisi yang sesuai dengan jabatan yang akan diisi.
Seleksi ini merupakan amanah UU No. 5/2014 tentang ASN, dimana setiap kementerian/lembaga dalam mengisi JPT Madya dan Pratama harus dilakukan secara terbuka. Artinya seluruh proses dan hasil seleksi dipublikasikan melalui media. Selain itu, semua pihak dari berbagai kalangan yang memenuhi syarat jabatan yang dilamar dapat mengikuti seleksi ini. “Prinsipnya, kita memperluas kesempatan pada calon terbaik untuk bisa ikut kompetisi,” tegas Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia itu.
Pada tahap wawancara, calon Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah serta Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik diuji oleh Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, Sekretaris Utama LAN Sri Hadiati Wara Kustriani, Deputi bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN Haryomo Dwi Putranto, Eko Prasojo serta Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PANRB Rini Widyantini. Sedangkan untuk jabatan Sekretaris Deputi Bidang SDM Aparatur, Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja ikut serta menjadi penguji.
Salah satu peserta, Iwan Herniwan mengapresiasi Pansel dan panitia dari Kementerian PANRB. Menurut Iwan, panitia proaktif untuk menginformasikan hal-hal yang perlu dilengkapi. Setiap pengumuman terkait seleksi ini pun diumumkan melalui pemberitaan di laman menpan.go.id dan media sosial Kementerian PANRB.
Pada tahap wawancara ini, Iwan mengatakan kualifikasi anggota Panselnas luar biasa karena berisikan orang-orang yang profesional di bidangnya. “Itu akan menjadi kunci independensi,” imbuh Iwan yang saat ini bekerja di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penguji, menurut Iwan, juga relevan dan substansial dengan tugas jabatan yang akan diisi. “Pertanyaan substantif, perlu pengalaman untuk menjawab,” pungkasnya. (don/HUMAS MENPANRB)