Pin It

  Menteri Negara PAN dan RB E.E. Mangindaan mengharapkan, Pemerintah Jerman dapat memperluas bantuannya dalam mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi yang sedang dilaksanakan di Indonesia. Dengan demikian kebijakan reformasi birokrasi benar-benar dapat berjalan sesuai dengan harapan, dan hasilnya mampu mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi (pro growth), membuka lapangan kerja (pro job), dan pada gilirannya akan mengurangi angka kemiskinan (pro poor).

  Hal itu dikatakannya ketika menerima Dubes Jerman Norbert Baas di Kementerian PAN dan RB, Jumat (18/2). “Reformasi birokrasi menjadi prioritas pertama dari 11 prioritas pembangunan nasional, karena tidak ada satupun bidang kehidupan yang tidak tersentuh oleh birokrasi,” ujarnya.

Kunjungan Dubes Jerman ini terkait dengan rencana pemberian hibah dari Pemerintah Jerman tahap II kepada Indonesia melalui program Desentralization as Contribution to Good Governance (DeCGG) yang akan diselenggarakan untuk periode 2010 – 2012.

Program ini melibatkan 4 instansi, yakni Bappenas, Kementerian Dalam Negeri (sebagai koordinator), Kementerian Keuangan, serta Kementerian PAN dan RB. “Program ini dalam proses finalisasi pelaksanaan,” ujar Norbert Baas.

  Khusus bidang PAN dan RB, kegiatan yang akan dilaksanakan mencakup empat hal, pertama untuk mendukung Kementerian PAN dan RB dalam pelaksanaan undang-undang prosedur administrasi dan peraturan pelaksanaannya; kedua, mendukung Kementerian PAN dan RB dalam menyusun pedoman manajemen SDM dan pengembangan diklat; ketiga, untuk mendukung Kementerian PAN dan RB dalam penerapan standar pelayanan, guna peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik; dan keempat, untuk mendukung Tim Reformasi Birokrasi.

  Sebelumnya, Jerman telah memberikan bantuan hibahnya melalui program Supporting for Good Governance (SfGG) yang dilaksanakan pada periode 2004 – 2009. Program yang difokuskan pada peningkatan pelayanan publik berbasis masyarakat ini telah membuahkan  sejumlah daerah best practices. Bantuan ini juga telah berhasil mencetak tenaga modul melalui ToT, bekerjasama dengan LAN, serta menerapkan modul-modul tersebut di beberapa daerah.

  Dalam kesempatan itu, Menteri Mangindaan juga mengapresiasi penyatuan dua Jerman (Barat dan Timur). Karena itu, dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di Indonesia, Menteri berharap aparatur negara dapat menjadi perekat NKRI, sehingga Indonesia tetap utuh. (HUMAS MENPAN-RB)