Pin It

20150325 - Konferensi pers Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik

JAKARTA – Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015 memasuki tahapan presentasi innovator, mulai Rabu tanggal 25 Maret 2015. Satu per satu innovator diundang ke Kementerian PANRB untuk mempresentasikan inovasinya di hadapan Tim Evaluasi dan Tim Panel Independen, yang akan ‘menguji’ inovasi tersebut. Direncanakan presentasi dan wawancara itu akan tuntas pada minggu pertama April 2015.

Tahapan ini merupakan bagian dari kompetisi inovasi pelayanan publik tahun kedua, sebagai upaya penggalakan kebijakan One Agency One Innovation. Kompetisi kali ini menyasar penciptaan berbagai inovasi terkini dalam pelayanan publik oleh kementerian, lembaga, serta pemerintah provinsi, kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Tim Evaluasi dan Tim Panel Independen yang diketuai oleh JB Kristiadi berisikan akademisi dari berbagai perguruan tinggi ternama di tanah air ini, sebelumnya telah melakukan penilaian dan menetapkan Top 99 dari 1.189 jumlah peserta. “Peserta kompetisi tahun ini mengalami peningkatan 130 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB Mirawati Sudjono dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (25/03).

Mereka merupakan inovasi-inovasi terbaik dari 9 kementerian yang meliputi 16 inovasi, 2 lembaga negara dengnan 4 inovasi, 6 provinsi dengan 15 inovasi, 26 kabupaten dengan 39 inovasi, dan 13 kota dengan 25 inovasi. “Sebagian besar dari 99 inovasi terbaik dipanggil untuk presentasi secara bergantian di hadapan Tim Panel Independen mulai hari ini,” imbuhnya.

Setelah semua inovasi dipresentasikan, Tim Evaluasi dan Tim Panel Independen akan melakukan mistery shopping atau sidak langsung untuk melakukan cross chek ke lap[angan terhadap inovasi pelayanan publik terbaik yang dipilih. “Kami menginginkan bukti nyata dari inovasi yang kami pilih, bukan hanya sebatas ide yang baru dieksekusi, apalagi yang hanya ide belaka,” jelas Mirawati seraya menyebut minimal waktu pelaksanaan inovasi terkait telah berjalan usia satu tahun.

Mirawati menambahkan, pengumuman hasil penilaian akan dilakukan pada akhir April. Dari 99 inovasi yang terpilih akan disaring menjadi Top 25 yang akan dipromosikan untuk mengikuti United Nations Public Service Awards (UNPSA). Hal ini merupakan tugas Kementerian PANRB dalam memacu peningkatan kualitas pelayanan publik. “Sudah tidak zaman lagi pemberian punishment untuk memacu peningkatan kualitas layanan publik,” ujarnya.

Justru dengan diadakannya ajang adu inovasi seperti ini, menurutnya, membuat penyelenggara pelayanan publik, baik pusat maupun daerah di Indonesia semakin semangat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Selain itu, penghargaan ini merupakan prestise bagi mereka.

Tahun lalu, untuk pertama kalinya Kementerian PANRB mendaftarkan 19 inovasi ke UNPSA, dan lima di antaranya berhasil menembus ronde ketiga, yakni babak final. Tahun ini yang diajukan ke UNPSA ada 36, dan 14 diantaranya masuk putaran kedua. Mirawati juga menambahkan bahwa inovasi-inovasi yang belum lolos di tahap final kompetisi inovasi pelayanan publik ini, dapat mengikuti kompetisi tahun berikutnya. Namun, inovasi yang hendak dilombakan kembali haruslah mengalami pengembangan yang lebih baik. “Inovasi yang lebih baik bukan hanya untuk lomba saja, namun diutamakan untuk peningkatan layanan publik yang prima kepada masyarakat,” tegas Mirawati. (hfu/HUMAS MENPANRB)