RMOL. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Arsip Negara Republik Indonesia (ANRI) melaporkan kinerja selama 2012 silam kepada Komisi II DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (Selasa, 29/1). Tapi, dalam sidang yang berlangsung lebih dari tiga jam itu, pimpinan lembaga pemerintahan itu tidak hanya membacakan hasil kinerja setahun silam.
Mereka juga menyodorkan program kerja tahun 2013 beserta perkiraan anggaran yang dibutuhkan. Dalam kesempatan itu, Men-PAN dan RB Azwar Abubakar menceritakan kunjungannya ke Korea Selatan. Kunjungan ke negeri ginseng beberapa waktu itu telah menjadi inspirasinya untuk terus mereformasi sistem birokrasi di Indonesia.
Politikus asal PAN itu yakin bahwa salah satu faktor yang membuat Korea Selatan menjadi semakin berkembang saat ini adalah sistem birokrasi yang solid. Karena itu, dia akan mengadakan unit pelayanan pengaduan bernama one stop service (pelayanan satu pintu) di beberapa daerah percontohan, seperti Bali. "Hal itu dilakukan untuk melayani kebutuhan publik," jelasnya. Secara keseluruhan Komisi II DPR puas atas kinerja lembaga-lembaga itu dalam hal penyerapan anggaran. Menpan menyerap 77,11% dari total anngaran belanja mereka; BKN 86,17%, LAN 86,64% dan ANRI 81,18%. Menpan memang dianggap berhasil dalam mengatur keuangannya. Namun efekftifitas program mereka masih dipertanyakan. Herman Kadir, salah satu angota Komisi II DPR, meragukan efektifitas kinerja Menpan.
"(Kok bisa) ada sarjana kesehatan yang menjadi staf pendidikan," sangsinya. Sementara itu, komisi yang salah satu fokusnya bidang pemerintah dalam negeri itu mendukung tiga RUU yang didesain oleh Menpan yaitu RUU ASN, RUU Pengawasan Internal Pemerintah dan RUU Administrasi Pemerintahan. [fayyadh abubakar/zul]
Sumber: Rakyat Media Online