Pin It

 20160414 sespimti

Menteri ‎Yuddy menerima cinderamata dari Kepala Sespimti Brigjen Pol Sigit Sudarmanto, usai memberikan pembekalan kepada peserta Sespimti Polri Dikreg ke-25  di Lembang, Bandung, Kamis (14/4). 

 

BANDUNG - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mengatakan perlu ada terobosan yang radikal dalam reformasi birokrasi di tubuh Polri. Reformasi birokrasi sebagai suatu proses yang kompleks, bersifat jangka panjang dan berkelanjutan tidak bisa dalam waktu yang singkat memberi dampak yang nyata (tangible).

"Menjadi penting untuk diperhatikan bersama bahwa program, kegiatan, dan rencana aksi reformasi birokrasi Polri bukan hanya sekedar untuk menghasilkan output tetapi juga harus dijaga agar kita bisa memperoleh hasil positif meskipun secara perlahan tetapi pasti," kata Yuddy saat memberikan pembekalan pada peserta Sespimti Polri Dikreg ke-25 Tahun Anggaran 2016 di Bandung, Kamis (14/4). 

Menurut Yuddy, yang paling penting saat ini yaitu mempersiapkan sumber daya kepemimpinan yang unggul di Polri. Dikatakan, orang-orang yang memiliki rekam jejak paling baik, karakteristik, dan berintegritas, diyakini memiliki ide-ide perubahan. Sehingga kehadiran Polri memiliki makna, manfaat, berguna dan berperan sesuai dengan perkembangan Polri saat ini.  "Apabila tingkat kepuasan masyarakat masih rendah, artinya proses reformasi masih harus terus berlangsung dan diperkuat," kata Yuddy. 

Namun, lanjutnya, yang harus dipertahankan adalah sistem. Menurutnya, saat ini anggota di Polri memiliki kecenderungan mengikuti pemimpinnya. Jika pemimpinnya berubah maka berubah juga pola organisasi di Polri.  Hal ini memberikan gambaran bahwa sistem rekrutmen dalam jenjang kepemimpinan belum bagus. Polanya masih menonjol pada penilaian subjektifitas bukan objektif. 

Yuddy mengungkapkan, pernah melakukan pengamatan di suatu polres yang Kapolresnya bagus tapi tidak menjamin organisasinya baik. “Ini merupakan kelemahan yang secara struktural harus diperbaiki, harus ada rekonstruksi dalam penanganannya karena dari piramidnya akan menimbulkan proses rekrutmen yang kurang sehat," kata Yuddy. 

Karena itu Menteri berharap para peserta Sespimti ini dapat menjadi penggerak utama (prime mover) dalam perubahan reformasi birokrasi di Polri. Karena ke depan, akan semakin banyak tantangan yang dihadapi.

Sementara itu, Kepala Sespimti Brigjen Pol Sigit Sudarmanto berharap ada tindakan ekstrem yang dilakukan oleh para pemimpin masa depan di Polri. 'Kita akan lihat apakah keberanian itu ada karena tantangannya saat ini tidak sedikit, sudah melebar. Negara sudah tdaik ada batasan lagi dan Polri menjadi garda terdepan dalam rangka mengawal kedaulatan Indonesia," kata Sigit. (ns/HUMAS MENPANRB)