Menteri PANRB Syafruddin saat memberi pengarahan pada acara Evaluasi ZI Menuju Wilayah WBK/WBBM di lingkungan Polri Gelombang III, di Yogyakarta, Selasa (23/10).
YOGYAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin menyampaikan bahwa membangun Zona Integritas (ZI) dalam setiap unit kerja di Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah dilakukan dengan semangat daya saing yang positif. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyaknya unit kerja di Polri yang menjadi percontohan ZI.
“Daya saing positif dalam tubuh Polri telah memberikan dampak positif terhadap pembangunan reformasi birokrasi melalui pembangunan zona integritas,” ujarnya saat memberi pengarahan pada acara Evaluasi Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia Gelombang III, di Yogyakarta, Selasa (23/10).
Menurutnya, komitmen pimpinan memiliki andil besar dalam pembangunan zona integritas, antara lain dengan metode pemberian reward and punishment. Langkah tersebut dapat memacu para petugas kepolisian untuk senantiasa memberikan layanan yang optimal.
"Saya pesan kepada rekan-rekan semua, kalau nanti mempimpin, dalam scope apapun, harus ada reward and punishment, harus ada keinginan kuat, harus objektif. Mudah-mudahan hasil yang didapatkan merupakan sesuatu yang kredibel, objektif, dan bermanfaat bagi institusi Polri, dan untuk bangsa dan negara," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Biro Reformasi Birokrasi Polri (Karo RBP Srena Polri) Adi Prawoto menyampaikan jika pembangunan zona integritas di tubuh Polri tidak semudah seperti yang dibayangkan. Polri telah beberapa kali mengajukan unit kerjanya kepada Kementerian PANRB untuk bisa mendapatkan predikat WBK/WBBM namun tidak semuanya berhasil.
Namun apa dialami Polri itu menjadi pelajaran penting setelah dilakukan evaluasi. Adi mengatakan bahwa komitmen tinggi terhadap perubahan memang menjadi landasan utama dalam mewujudkan pembangunan zona integritas. "Memang berat melakukan reformasi birokrasi di tubuh Polri. Itulah mengapa pentingnya komitmen, memotivasi harus betul-betul dijaga. Jaga betul, pahami betul apa itu ZI, apa itu WBK/WBBM, harus terus dikembangkan," katanya. (byu/HUMAS MENPANRB).