Menteri PANRB Syafruddin menerima kunjungan Duta Besar Bahrain untuk Indonesia Mohamed Ghassan Shaikho, di kantor Kementerian PANRB, Jumat (05/04).
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin berkomitmen mendukung penguatan hubungan bilateral RI dengan Bahrain. Hal tersebut diungkapkan saat menerima kunjungan Duta Besar Bahrain untuk Indonesia Mohamed Ghassan Shaikho, di kantor Kementerian PANRB, Jumat (05/04).
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Syafruddin menyampaikan hubungan Indonesia dengan Bahrain tidak lagi sekedar hubungan kenegaraan, melainkan juga kekeluargaan, hal tersebut disebabkan keduanya merupakan negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam.
Mantan Wakapolri ini juga menyatakan kesiapan untuk mengoordinasikan dukungan keamanan dan kemudahan investasi yang dilakukan oleh perusahan Bahrain di Indonesia, guna penguatan hubungan dan kerjasama dalam bidang ekonomi dan investasi oleh kedua negara. Lebih lanjut Wakil Ketua Umum DMI ini menyampaikan, selain dalam hal ekonomi, pihaknya juga memberi dukungan pada Bahrain yang ingin menjalin kerjasama dalam sektor budaya, kesehatan, serta pendidikan.
“Bahrain bukan negara baru saya secara pribadi, sebab dalam beberapa kesempatan, terutama pada bulan Ramadhan, saya telah beberapa kali berkunjung ke Bahrain sebagai tamu undangan oleh pemerintah setempat,” katanya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Duta Besar Bahrain untuk Indonesia Mohamed Ghassan Shaikho mengatakan jika saat ini pembangunan bisnis di Bahrain sangat didukung oleh pemerintah setempat. Oleh karena itu terjalinnya hubungan bilateral antara Bahrain dengan Indonesia dapat diharap dapat mengembangkan bisnis investasi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Selain itu diungkapkan, jika Bahrain juga mengharapkan dapat bertukar pengalaman dalam sektor sekolah kejuruan, dimana salah satunya dalam bidang kecantikan. Keinginan tersebut bertujuan untuk saling bertukar informasi mengenai produk kosmetik halal dan organik yang sebelumnya telah dikembangkan di Indonesia, dimana nantinya hal tersebut juga akan diterapkan di Bahrain.
“Pembangunan bisnis di Bahrain sangat didukung oleh pemerintah, karena hal tersebut pemerintah Bahrain ingin mempererat komitmen kerja sama dalam budaya, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi oleh negara-negara lain, salah satunya Indonesia,” ujarnya.
Turut hadir Ketua Bahrain - Indonesia Business & Friendship Society Dr Hana Kanoo, perwakilan Bahrain Institute of Banking and Finance (BIBF) Waheeda Qeerashii, Nadia Aljar, dan Khawla Buhijii, Ketua Indonesia-Bahrain Business & Friendship Association Yundini Husni, serta perwakilan KBRI di Bahrain Hardiyono. (byu/HUMAS MENPANRB)