KARAWANG - Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi mengatakan, pelayanan publik yang baik merupakan indikasi bahwa ada perbaikan tata kelola pemerintahan seperti yang diupayakan dalam reformasi birokrasi. Melalui kunjungan kerja, atau yang lebih dikenal dengan istilah blusukan, diyakini bisa meningkatkan performa pelayanan publik.
Seperti halnya saat blusukan sekaligus safari ramadhan di Kabupaten Karawang, Senin (22/06), Yuddy menyambangi sejumlah unit kerja pelayanan publik di daerah yang dikenal sebagai lumbung padi nasional. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) merupakan obyek pertama yang disasar.
Kehadiran Yuddy disambut oleh Plt. Bupati Karawang Cellica Nurachadian, Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi, Dandim Letkol HRM Wahyu Widodo, Ketua DPRD, Kajari serta sejumlah pejabat di lingkungan Kabupaten Karawang. Di BPMPT, Yuddy menanyakan apakah jam segini masih ada pelayanan. Pertanyaan itu wajar karena Menteri tiba sekira jam 13.30, saat umat muslim tengah menjalankan ibadah puasa.
Yuddy pun tersenyum, ternyata aparatur di instansi itu masih melayani masyarakat yang mengurus perijinan. "Sedang ngurus apa pak ?" sergah Yuddy kepada seorang bapak di ruang tunggu kantor yang terasa sangat sempit tersebut. Sempitnya ruangan BPMPT diakui oleh Bupati, yang mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah membebaskan lahan untuk membangun kantor baru sebagai ganti kantor yg lama. "Dalam waktu dekat kami akan pindah, kalau sudah jadi," ujar Cellica Nurachadian.
Dari BPMPT, Yuddy bergeser ke Kantor Pertanahan yang dengan menumpang bus, bersama para petinggi lain. Dia mengapresiasi pelayanan yang cukup cepat dan jelas. Yuddy sempat menengok ruang penyimpanan arsip, salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh BPN karena merupakan tempat penyimpanan data-data pertanahan di daerah tersebut.
Unit pelayanan berikutnya adalah Samsat dan Mapolres Karawang, yang tengah berlangsung pembangunan gedung. Satu lagi obyek dikunjungi, meski tidak dijadwalkan sebelumnya adalah Kantor Imigrasi Karawang. Seperti biasanya, Yuddy berdialog dengan warga yang tengah mengurus paspor. Setiap hari, Imigrasi Karawang ini melayani sekitar 120 pemohon. "Ini sudah bagus untuk kantor Imigrasi se-tingkat kabupaten, " ujar Menteri, yang ditimpali Bupati, bahwa kantor ini melayani wilayah Karawang dan Purwakarta.
Yuddy pun bergeser ke Karawang International Industrial City (KIIC) untuk berdialog dengan para pelaku usaha yang berkecimpung di wilayah Karawang. Dalam kesempatan itu, Menteri Yuddy memastikan bahwa pemerintah di bawah Jokowi - JK mendukung terciptanya iklim investasi dan dunia usaha di seluruh tanah air. Apalagi Karawang yang berobsesi menjadi kota industri terbesar di kawasan Asia Pasifik, harus terjadi sinergi yang baik antara pemerintah daerah, pusat, dan seluruh stakeholders. "Silakan saudara-saudara menyampaikan kalau ada keluhan terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah. Sampaikan ke Kementerian PANRB, nanti akan kita tindaklanjuti," ujar Yuddy.
Usai berdialog, Menteri menyambangi RSUD Kabupaten Karawang, salah satu unit pelayanan publik yang masuk Top 99 kompetisi inovasi pelayanan publik 2015. Saat masuk gedung rumah sakit tersebut, Yuddy menyimak monitor di atas meja resepsionis. Dari monitor itu, pengunjung dapat memantau tingkat hunian kamar. "Kalau ingin mengetahui detailnya dari mana? Coba cari pasien yang bernama Asep," sergah Yuddy.
Dengan cekatan, petugas jaga langsung membuka personal computer yang ada di mejanya. Sepertiya dia tidak menyangka kalau Menteri akan menanyakan sampai sedetail itu. Perlu beberapa menit untuk mendapatkan data seperti yang ditanyakan.
Setelah mendapat jawaban, Menteri bergeser ke ruang rawat inap kelas 3, dan dilanjutkan ke ruang perawatan bayi. Yuddy memilih untuk tidak masuk, cukup mengintip melalui kaca dari lorong. Dia mendapat penjelasan bahwa ada tiga kategori bayi yang dirawat, yakni yang lahir dari luar RSUD, bayi yang lahir di RSUD Karawang dengan tingkat kesehatan baik dan di sebelahnya bayi yang masih memerlukan perawatan ekstra.
Yuddy mengatakan, secara umum pelayanan, fasilitas dan SDM di rumah sakit ini cukup baik. Tetapi kalau memang menurut perhitungan masih diperlukan tambahan tenaga kesehatan, dipersilakan menyampaikan permohonan ke Kementerian PANRB. "Sekarang Bupatinya juga dokter, jadi harusnya bisa lebih mendapat perhatian," imbuh Yuddy.
Agenda blusukan Yuddy di Karawang diakhiri dengan buka puasa bersama di Masjid Peruri, yang dilanjutkan dengan salat Tarwih, sebelum akhirnya bertolak menuju Jakarta sekitar pukul 20.30 WIB.. (ags/HUMAS MENPANRB)