Menteri Tjahjo memberikan salam Pancasila dalam Webinar Nasional Peringatan Hari Lahir Pancasila oleh Universitas Negeri Semarang, Selasa (02/06).
JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengajak perguruan tinggi untuk menjadi inspirasi dan pendorong semangat kemajuan negara dan bangsa. Seluruh komponen civitas akademika diharapkan dapat mengambil peran dalam mengatasi berbagai permasalahan dan dinamika di kehidupan bermasyarakat dengan tetap berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.
“Saya mengajak dunia kampus jangan menjadi menara gading, tetapi jadilah cahaya bagi masyarakat,” ujar Menteri Tjahjo dalam Web Seminar Nasional Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes), Selasa (02/06).
Tjahjo mengungkapkan, peringatan Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, baik melalui teleconference, webinar, maupun penggunaan seluruh media sosial merupakan salah satu bentuk kesadaran kaum terpelajar akan aktualisasi nilai-nilai Pancasila yang layak untuk dibanggakan. Hal ini membuktikan bahwa nilai-nilai Pancasila masih menjadi dasar semangat intelektual perguruan tinggi. “Kita bersama ingin meneguhkan kembali Pancasila sebagai jati diri bangsa yang memberikan nilai universal dan dinamis sebagai landasan bagi perkembangan dan kemajuan,” imbuhnya.
Ditengah pandemi Covid-19, penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat memasuki era yang disebut dengan the new normal. Semua komponen pemerintahan dan masyarakat harus mengadaptasi kebiasaan baru dengan tetap menjaga protokol kesehatan, terutama dalam aktivitas pendidikan, ekonomi, dan sosial yang dibuka secara bertahap. Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan cermat dan penuh kehati-hatian.
Begitu pula dengan dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi, juga harus menyikapi new normal dengan melakukan berbagai adaptasi, salah satunya termasuk adaptasi dalam penggunaan teknologi informasi. Hal ini akan membantu adaptasi baik dari segi sistem perkuliahan maupun administrasi pelayanan pendidikan di perguruan tinggi. “Kehidupan kampus harus terjaga dengan rapi,” imbuh Tjahjo.
Berbicara aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam penanganan pandemi Covid-19, Mantan Menteri Dalam Negeri tersebut menuturkan tiga nilai yang ia rasakan sebagai blessing atau berkah dari penanganan pandemi Covid-19. Pertama, nilai persatuan. Hal ini diwujudkan dalam kolaborasi yang cukup solid dari sisi pemerintah dan masyarakat dalam mencegah dan mengatasi penyebaran Covid-19. Manajemen penanganan Covid-19 juga cukup efektif dilaksanakan dari pusat sampai ke daerah.
Berkah kedua adalah nilai kemanusiaan. Nilai ini terlihat dari solidaritas sosial seluruh elemen masyarakat yang bahu membahu untuk membantu pelaksanaan tugas Satgas Covid-19 maupun membantu sesama saudara sebangsa yang terdampak pandemi Covid-19.
Lalu, berkah ketiga, keadilan sosial. Ketika pemerintah ingin menjaga keselamatan bangsa akibat pandemi Covid-19, pemerintah memikirkan bagaimana jaring pengaman sosialnya. Pemerintah juga memikirkan bagaimana roda perekonomian berjalan kembali sehingga kehidupan sosial-ekonomi bisa berangsur pulih kembali.
Sebelum mengakhiri paparannya, Menteri Tjahjo mengapresiasi Unnes yang secara konsisten menjalankan program-program yang mengajarkan Pancasila. Ia juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah menggagas webinar dengan tema Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 dalam Bulan Pancasila. “Semoga webinar ini bisa menghasilkan berbagai kesimpulan dan pemikiran yang nantinya bisa disumbangkan untuk kemajuan bangsa dan negara,” pungkas Tjahjo.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Unnes M. Solehatul Mustofa mengatakan bahwa webinar ini merupakan bukti nyata dari komitmen kuat dari Unnes untuk membumikan Pancasila. Walaupun pandemi Covid-19 sedang melanda bumi pertiwi, perayaan Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan secara virtual ini ditujukan agar ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia tetap dapat dipahami sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Solehatul juga menjelaskan bahwa pembumian Pancasila di kampus Unnes telah diselenggarakan semenjak kampus Unnes masih bernama IKIP Semarang, yakni adanya Program Studi Pendidikan Pancasila sejak kampus ini berdiri. ”Selain itu, Unnes juga memiliki Pusat Pengkajian Pancasila dan Karakter Bangsa, dan mata kuliah wajib Pancasila yang tidak pernah hilang atau diintegrasikan dengan mata kuliah lain. Unnes juga memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa Pengawal Ideologi Bangsa yang pertama di Indonesia,” jelasnya.
Untuk memeriahkan peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni, Unnes juga secara rutin mengadakan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan Pancasila, yakni Bulan Pancasila dan Sekolah Politik Pancasila. Adanya webinar ini merupakan salah satu upaya Unnes untuk memeriahkan Bulan Pancasila pada tahun ini.
Selain Menteri PANRB, webinar ini juga menghadirkan Rektor Unnes Fathur Rokhman, Deputi bidang Pengakjian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) FX Adji Samekto, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dr. Yulianto Prabowo, serta Ketua Pusat Pengkajian Pancasila dan Karakter Bangsa Unnes Suprayogi. “Dengan berbagai latar belakang yang beragam, diharapkan webinar nasional ini dapat memberikan pencerahan tentang Pancasila dan kaitannya dalam penanggulanan pandemi Covid-19,” pungkasnya. (del/ald/HUMAS MENPANRB)