JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mengatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Menteri Ristek dan Dikti, Menteri Hukum dan HAM, Mensesneg dan Menteri PPN / Kepala Bappenas untuk menyelesaikan persoalan yang belakangan ini mendera Universitas Trisakti. Menurut Yuddy, kementerian dan lembaga tersebut yang berwenang untuk menuntaskan persoalan ini.
Hal itu dikatakan Yuddy saat menerima perwakilan petinggi dari Universitas Trisakti di Kementerian PANRB, Jakarta, Senin (2/3). Menteri menegaskan agar semua pihak saat ini mengikuti prosesnya terlebih dahulu. “Yang penting, lembaga pendidikan dan kesinambungannya harus dijaga. Soal bentuknya negeri atau swasta itu soal belakangan. Yang terpenting adalah tata kelola institusinya yang sudah menjadi milik publik,” ujarnya.
Dalam pertemuan yang dihadiri Wakil Rektor Universitas Trisakti III Hein Wangania, Ketua Forum Koordinasi Karyawan Dr. Advendi Simangunsong, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi M. Yudhi Luthfi, Dr. Rowlan Takaya, dan Marti Astuti itu, Yuddy mengakui bahwa dia selalu mengikuti kasus sengketa di Universitas Trisakti sejak tahun 1999. “Harus diingat bahwa sebenarnya pemerintah adalah arsitek yang melahirkan Trisakti,” kata Yuddy Chrisnandi
Pertemuan itu sekaligus menjadi ajang curhat mengenai permasalahan antara pihak Universitas Trisakti dengan yayasan. Disebutkan, ada asset triliunan rupiah yang dimiliki Trisakti. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah berperan aktif untuk menjaga asset tersebut. “Intinya kami ingin agar asset yang ada ini tidak jatuh kepada orang yang tidak berwenang,” kata Advendi.
Pihak Universitas Trisakti juga mengundang Yuddy untuk hadir dalam acara Dies Natalis Universitas Trisakti pada bulan November. Yuddy juga diundang untuk memberikan kuliah umum. “Kita ingin mengundang Pak Menteri untuk memberikan kuliah umum dan memberikan pemahaman tentang reformasi birokrasi. Kita berencana mengangkat topik reformasi birokrasi,” kata Advendi Simangunsong.
Wakil Rektor III Universitas Trisakti, Hein Wangania menambahkan, banyak konflik kepentingan dalam sengketa di kampus ini. Pertemuan ini dinilai sangat bagus karena Pak Menteri ingin membantu menyelesaikan persoalan yang sudah berlarut-larut ini. Apalagi Menteri sudah mengetahui tentang konflik di tubuh Trisakti ini, termasuk adanya beberapa intervensi.
“Bagi kami pertemuan ini sangat positif, karena Pak Menteri menyatakan ingin membantu penyelesaian masalah Trisakti. Sebelumnya, Senat bermaksud mengembalikan Universitas Trisakti kepada Negara,” ujar Hein. (ns/HUMAS MENPANRB)