Pin It

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) memberikan apresiasi terhadap operasi cipta kondisi yang dilakukan oleh jajaran Kepolisian Polda Metro Jaya sejak tiga hari lalu. Menjelang perayaan tahun baru 2016 dan pasca perayaan Natal, Polda Metro Jaya juga terus melakukan pengamanan demi menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat.

"Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap kinerja seluruh jajaran Polda Metro, karena keamanan Ibukota merupakan barometer keamanan nasional," ujar Menteri PANRB, Yuddy Chrisnandi, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, (30/12).

Apresiasi yang diberikan Menteri Yuddy tidak lepas dari tugas utama kepolisian untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Namun demikian, Menteri Yuddy juga menghimbau agar seluruh Polda di Indonesia bisa mengikuti apa yang telah dilakukan oleh jajaran Kepolisian Polda Metro Jaya untuk menjaga keamanan. "Dalam perayaan tahun baru yang akan kita lalui bersama, apa yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya perlu diikuti oleh Polda lainnya untuk memberikan kepastian keamaan bagi masyarakat, untuk meminimalisir tindak kejahatan, baik konvensional maupun terorisme," himbaunya.

Yuddy juga menegaskan bahwa apa yang telah dilakukan oleh jajaran kepolisian saat ini tidak akan berhenti hanya dengan melakukan operasi, tetapi akan terus melakukan upaya-upaya lainnya guna menekan tindak kejahatan, hingga lalu lintas pasca perayaan tahun baru. "Tugas ini tidak akan berhenti dengan operasi, akan terus berlangsung sampai kembali normal. Bagaimana mengurai kemacetan dan kerawanan lalu lintas. Polda Metro Jaya merupakan jantung lalu lintas, oleh karena itu diperlukan kerja ekstra dan sinergi dari beberapa wilayah untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas atau arus balik," katanya.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, M. Tito Karnavian, mengatakan bahwa Polda Metro Jaya telah melakukan antisipasi di tiga sektor, yaitu mulai dari ancaman terorisme, lalu lintas, serta kejahatan konvensional seperti pencopetan dan perampokan. "Mudah-mudahan ancaman terorisme jauh dari kita. Untuk lalu lintas, kita sudah bekerja sama dengan banyak pihak, dalam rangka menghadapi tahun baru dan arus balik. Sementara untuk kejahatan konvensional, kita sudah melakukan operasi preman, miras, hingga petasan," katanya.

Dalam tiga hari melakukan operasi cipta kondisi, Tito mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menyelesaikan 200 proses hukum, di mana Polda Metro mendapatkan 187 orang yang ditahan dan 191 orang yang dibina dan dilepaskan karena kurangnya bukti. "Dari operasi tersebut, didapatkan narkoba seberat lebih dari 100 kilogram dan lebih dari 140 ribu ekstasi yang kita sita," ujar Tito. (ris/HUMASMENPANRB)