JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi memantau sistem dan waktu bongkar muat kapal sampai barang keluar pelabuhan atau dwelling time yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok.
Menurutnya, sistem yang ada sudah cukup bagus. Namun, perlu perbaikan dalam koordinasi lintas sektoral untuk menurunkan dwelling time itu. "Kalau dari sistemnya sudah cukup baik. Jadi penghitungan dwelling time yang 4,7 hari sudah berdasarkan hasil refleksi dengan penanganan kemampuan yang ada di pelabuhan Tanjung Priuk sendiri," kata Menteri PANRB, Yuddy Chrisnandi saat meninjau monitor control di kantor Indonesia Port Corporation (IPC), Jakarta, Kamis (18/6).
Kunjungan Menteri Yuddy tersebut menimdaklanjuti kunjungan Presiden Joko Widodo pada Rabu (17/6). Dalam blusukannya, Jokowi kecewa karena merasa tak mendapatkan jawaban mengenai pihak yang membuat dwelling time di pelabuhan masih tinggi. "Memang itu proses yang cukup panjang walaupun dalam pelaksanaannya semuanya bisa tepat kurang lebih 5 hari, ekstremnya ada yang lambat tetapi ada juga yang lebih cepat," kata Yuddy.
Menurut Yuddy, dwelling time yang melebihi batas yaitu 4 hari, bukan karena para pelaksana otoritas di pelabuhan yang tidak bekerja dengan baik. Namun, karena dua faktor. Pertama dari faktor business process, mengingat di dalamnya banyak kewenangan dari instansi pemerintah yang berbrda, baik yang hanya mengeluarkan ijin ataupun sekedar rekomendasi yang bisa memperpanjang proses penanganan. Kedua, dari sisi pelaku ekonomi, khususnya importirnya. "Tetapi yang paling penting sistemnya sudah benar, sumber daya manusianya sudah bekerja dengan baik, namun sistem koordinasinya yang belum berjalan dengan baik, ini yang harus kita perbaiki," kata Yuddy.
Yuddy mengatakan, salah satu tugas Kementerian PANRB adalah mengkoordinasikan antar instansi dan aparaturnya karena misinya sama, bagaimana aktivitas ekonomi di Pelabuhan Tanjung Priok dan di pelabuhan-pelabuhan lainnya berjalan lancar. "Saya ingin memastikan aparaturnya bisa berkoordinasi satu sama lain dan kalau ada hambatan kita cari solusinya supaya ini bisa bergerak," imbuh Yuddy.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Yuddy didampingi oleh Ketua Depalindo Toto Dirgantoro, Direktur Keuangan IPC Orias Petrus Moedak, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Bay M. Hasani, dan Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe A Pelabuhan Tanjung Priok R. Fadjar Donny. TJ.
Dalam kesempatan itu, Yuddy juga blusukan ke ruang Control Tower IPC yang mengawasi kegiatan bongkar muat dari kapal.Yuddy juga menyambangi Pusat Penanganan Perizinan Impor Ekspor Terpadu (P3IET) Pelabuhan Tanjung Priok, Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priuk, dan Kantor Badan Karantina Pertanian.
Menurut Yuddy, fasilitas pelaksanaan di Pelabuhan Tanjung Priuk sudah berjalan dengan baik. Tidak ada barang-barang yang menumpuk, sementara untuk kegiatan keluar masuk barang kendaraan pengangkut sudah bagus. "Jadi secara teknis saya lihat tidak ada hambatan. Cuma koordinasi yang perlu kita perbaiki. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa," kata Yuddy. (ns/HUMAS MENPANRB)