Menteri Yuddy (tengah) didpungi Gubernur Kaltara (kanan) dan Kepala Bandara Juwata Tarakan, saat meninjau sejumlah fasilitas pelayanan publik di bandara tersebut, Jumat (20/05).
TARAKAN - Byar pet, listrik sering padam di Kota Tarakan yang sudah menjadi keseharian di provinsi termuda itu, menjadi perhatian Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi yang melakukan kunjungan kerja selama tiga hari. Rabu - Jumat (18 - 20/05).
Karena itu, Menteri mendesak Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie untuk segera menerbitkan surat edaran mengenai penghematan listrik di Kaltara. Yuddy mengatakan, untuk mengurangi beban listrik, mulai jam 6 pagi mestinya semua lampu sudah dipadamkan. "Saya yakin, kebijakan ini akan efektif. Bisa dimulai dari kantor-kantor pemerintah," ujarnya.
Selain lampu, Yuddy juga menekankan agar penggunaan pendingin udara (air condition/AC) di di ruang kerja paling dingin dengan suhu 24 derajat celcius. "Saya minta Pak Gubernur segera menerbitkan surat edaran. Selain mengurangi byar - pet, kebijakan ini juga akan menimbulkan efisiensi," tegasnya.
Apa yang dikatakan Yuddy sangat beralasan. Selama tiga hari di provinsi termuda itu ia merasakan langsung kondisi tidak nyaman akibat sering mati lampu. Saat Gubernur berpidato, dalam acara Forum Komunikasi, Koordinasi dan Konsultadi (FK3) PANRB, Kamis (19/05) setidaknya terjadi tiga kali mati lampu.
Namun di sisi lain, Yuddy mendapati sejumlah gedung perkantoran yang lampunya tetap menyala di siang hari. "Tolong lampunya dipadamkan," sergahnya kepada petugas di sebuah kantor pemerintah yang tengah dikunjungi. Buru-buru petugas itu langsung memencet saklar untuk memadamkan lampu di sejumlah ruangan. Diapun mengontrol AC di sejumlah ruangan, untuk memastikan apakah suhu AC -nya kurang dari 24 derajat atau belum.
Bukan kali ini saja, pria yang tanggal 29 Mei 2016 nanti genap berusia 49 tahun ini. Hal serupa selalu dilakukan dalam setiap kunjungannya ke sejumlah daerah maupun kantor-kantor pemerintah. Menteri Yuddy ingin memastikan kebijakan pemerintah mengenai penghematan nasional dilaksanakan secara konsisten. (ags/HUMAS MENPANRB)