Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Pengembangan SDM Pendidikan yang Kompeten Menuju Keunggulan Kompetitif dan Koperatif diUNJ, Selasa (24/05)
JAKARTA - Seorang pendidik yang sukses adalah yang memiliki tujuan serta mampu memberikan kerja 100%, dan menahan diri untuk tidak mengharapkan feedback secara langsung. Selain itu, seorang guru juga harus mengetahui kapan waktunya mendengarkan siswa, kapan waktunya memberikan nasehat kepada mereka, dan mampu memberikan pujian.
Demikian pesan yang disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional tentang Pengembangan SDM Pendidikan yang Kompeten Menuju Keunggulan Kompetitif dan Koperatif di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Selasa (24/5). Hadir dalam acara tersebut Rektor UNJ Djali, Wakil Rektor I UNJ Muchlis Lantoni Ludin, dan Wakil Rektor III UNJ Ahmad Sofyan Hanif.
Lebih lanjut Yuddy mengatakan, hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa seorang guru harus memiliki keberanian untuk mengambil risiko. “Hal ini merupakan pembelajaran langsung para siswa untuk melihat gurunya mencoba hal-hal baru dan bagaimana mengatasi risiko kegagalan," ujarnya.
Guru Besar dari Universitas Nasional itu mengatakan, seorang pendidik tidak hanya harus mengandalkan pengetahuan yang dimiliki, tetapi juga sikap perilakunya harus menjadi panutan. Seorang pendidik yang sukses juga harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan para siswa dan juga perubahan-perubahan yang terjadi di dalam ruang kelas. "Para siswa tidak hanya membutuhkan dukungan material pengetahuan tetapi juga emosionalnya," kata Yuddy.
Menurut Yuddy, terkadang hal yang berat bagi seorang pendidik adalah dirinya sendiri. Tidak jarang, pendidik baik guru maupun dosen membuat batasan-batasan bagi dirinya sendiri. Padahal, seorang guru yang baik tahu kapan saatnya untuk menerobos atau merobohkan batasan-batasan itu.
"Menjadi pendidik juga merupakan proses pembelajaran yang tidak berkesudahan bagi para pendidik itu sendiri. Inilah yang menjadi kunci sukses seorang SDM pendidikan yang kompetitif di era perubahan sekarang ini," kata Yuddy.
Sementara itu, Rektor UNJ mengatakan, seorang dosen bukan hanya jago memberikan kuliah tapi dalam perilakunya patut menjadi contoh. Ditambahkan bahwa pertemuan ini bukan hanya seminar, tapi diharapkan dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran yang membuat bangsa kita berkembang. “Perguruan tidak hanya bekerja untuk memajukan pendidikannya sendiri tetapi untuk memajukan kehidupan bangsa dan negara, dan rakyat menantikan pemikiran segar dari perguruan tinggi," kata Djali. (ns/HUMAS MENPANRB)