Pin It

meninjau latihan fisik

Menteri Yuddy menyempatkan diri menyaksikan diri latihan fisik yang dilakukan di IPDN, Kamis (10/12)

 

BANDUNG - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, melakukan kunjungan ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), di Bandung, Kamis (10/12), sebelum memenuhi undangan Universitas Padjajaran untuk menjadi keynote speech dalam acara 2015 International Conference Public Administration (ICPA). Kunjungan tersebut juga dimanfaatkan Menteri Yuddy untuk melihat kapabilitas dan kapasitas praja-praja serta sistem pelatihan yang diberikan.  "Jadilah abdi negara, jadilah pamong praja yang baik, jangan yang menyimpang. Karena begitu menyimpang, pecat, hati-hati. Bersyukur dengan bekerja yang baik, rezeki akan mengikuti, jabatan akan mengikuti, pasti akan dicari," ujar Menteri Yuddy seraya memberikan perhatian dan peringatan kepada praja IPDN. Menurutnya, saat ini sumber daya manusia aparatur masih lemah, sementara perkembangan dunia saat ini menuntut seluruh jajaran aparatur negara untuk bisa berkompetisi. Saat ini, IPDN diberikan kesempatan untuk melakukan penempatan sekitar 900 orang, namun hanya 720 yang mampu diisi. "Secara nasional, kalau resourcesnya begitu, mendapatkan yang berkualitas pun jumlahnya terbatas," papar Yuddy. Oleh karena itu, IPDN sebagai lembaga pendidikan yang menyumbangkan aparatur negara diharapkan mampu memberikan pendidikan yang baik bagi pelajarnya agar mampu merespon perkembangan zaman. "Pasca recruitment, mereka harus digembleng untuk menjadi aparatur yang tangguh, serta responsif terhadap perkembangan jaman yang kompetitif. Harus diberikan wawasan internasional," katanya. Yuddy juga mengatakan bahwa saat ini, perkembangan dunia telah masuk pada era birokrasi yang kompetitif. Dengan demikian, diperlukan peningkatan kualitas dari para aparatur negara untuk melakukan penyelenggaraan negara dengan lebih efektif, efisien, dan inovatif. "Untuk itu, kita sedang membuat postur kepegawaian, kita akan kurangi hingga satu juta pegawai, tetapi secara alamiah," ujarnya. (ris/HUMAS MENPANRB)