JAKARTA – Bangsa yang adaptif dan inovatif akan dapat mempertahankan negaranya dan berhasil di masa depan. Untuk itu, inovasi administrasi negara harus terus didorong agar permasalahan-permasalahan yang ada dalam birokrasi dapat segera diatasi.
Dengan adanya diklat kepemimpinan (diklatpim), mewajibkan peserta diklatpim untuk mempunyai suatu inovasi yang disebut dengan proyek perubahan. Hal ini mendorong ASN terutama para pemegang jabatan untuk mempunyai ide melakukan suatu perubahan dan LAN terus memantau kelanjutan dari inovasi yang telah dibuat.
“Jangan berhenti berinovasi karena bangsa yang akan bertahan dan berhasil di masa depan adalah bangsa yang kreatif, adaptif, dan inovatif,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi saat membuka Rakor Nasional Diklat Aparatur dan Pameran Inovasi Administrasi Negara di Lembaga Administrasi Negara (LAN), Kamis (29/10).
Dikatakan, cukup banyak permasalahan dalam birokrasi pemerintah yang menjadi isu publik di Indonesia dewasa ini. Mulai dari proses kerja yang rumit dan cenderung tidak efisien, penerapan strategi dan teknik yang kurang baik dalam proses pekerjaan, struktur organisasi pemerintah yang belum tepat ukuran maupun perannya, serta kualitas, dan kapasitas SDM aparatur yang masih relatif rendah dihadapi oleh pemerintah.
Menurut Yuddy, permasalahan yang dihadapi seharusnya diselesaikan sesuai masing-masing area inovasi administrasi negara. Untuk menyelesaikan permasalahan proses kerja yang rumit dan cenderung tidak efisien, mislanya, dapat dilakukan melalui inovasi proses (process innovation) yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas proses kerja agar lebih sederhana dan lebih efisien. Demikian halnya dalam menyelesaikan permasalahan lainnya.
Saat ini, ASN diarahkan untuk bertransformasi dari rule based bureaucracy menjadi performance based bureaucracy, dan nanti bertransformasi menjadi dynamic governance pada tahun 2025. “Dalam era dynamic, segalanya sudah tertata. Untuk saat ini, para pemimpin masih saling berlomba untuk menunjukkan performanya,” ujarnya.
Oleh karena itu, instansi penyelenggara diklat harus memahami bahwa sesuai konstitusi, setiap ASN harus memiliki tiga kompetensi, yaitu kompetensi manajerial, kompetensi sosio-kultural, dan kompetensi teknis
Usai membuka Rakor Nasional Diklat Aparatur dan Pameran Inovasi Administrasi Negara di Lembaga Administrasi Negara (LAN), Menteri Yuddy yang didampingi Kepala LAN Adi Suryanto, dan Deputi Bidang Pelayanan Publik Mirawati Sudjono menyaksikan pameran inovasi dari peserta Diklatpim Tingkat I Angkatan XXXI.
Kepada para peserta, Menteri mendorong agar mengikutsertakan inovasinya dalam kompetisi inovasi pelayanan publik yang diselenggarakan Kementerian PANRB. (rr/HUMAS MENPANRB)