Pin It

foto

BOGOR - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi menginstruksikan Walikota Bogor Bima Arya dan agar aktifitas Pemda Bogor lebih ditingkatkan dan dipercepat. Dengan demikian berbagai aktivitas kenegaraan Presiden Jokowi  yang akan semakin padat di waktu-waktu mendatang, baik Presiden tinggal di Istana Bogor maupun tidak.

Hal itu disampaikan Yuddy di sela-sela melakukan kunjungan ke sejumlah kantor pelayanan publik di Kota Bogor, untuk memastikan kesiapan kegiatan kenegaraan yang dilakukan Presiden RI, Joko Widodo.  "Kalau sebelumnya datang jam delapan pagi, mungkin bisa lebih pagi lagi.  Kalau bisa sebelum jam tujuh sudah standby. Hal ini menunjukkan aparatur sipil Negara Kota Bogor siap, dan akan memberikan manfaat baik bagi masyarakat Kota Bogor," kata Yuddy di Bogor, Senin (16/02). 

Menurut Yuddy, adanya aktivitas kenegaraan di Kota Bogor juga akan meningkatkan tingkat hunian hotel, sehingga adanya pembatasan rapat di hotel bagi PNS tidak akan mengurangi pendapatan perhotelan tersebut. "Ini juga menjawab kekhawatiran steakholders perhotelan yang beberapa bulan terakhir ini mengaku mengalami penurunan omset. Nanti menteri-menteri akan menginap di hotel. Percayakan bahwa pemerintah akan membangun berbagai aspek di daerah," kata Yuddy.

Dalam blusukan kali ini, lokasi pertama yang dikunjungi oleh Yuddy yaitu kantor Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor. Di tempat itu, Menteri mendengarkan pemaparan Kepala DLLAJ Achsin Prasetyo mengenai kesiapannya terkait rencana Presiden Jokowi yang akan tinggal di Istana Bogor. 

Dikatakan bahwa pihaknya akan menerapkan jalur jalan menjadi satu arah, dan angkot yang saat ini ada di pusat kota akan digesar ke pinggir, menjadi fedeer (pengumpan)saja. “Jadi di tengah kota akan kita isi dengan bis Trans Pakuan," kata Achsin.

Sementara itu, Walikota Bogor, Bima Arya mengungkapkan, kunjungan Menpan RB di DLLAJ merupakan bentuk kepedulian pemerintah pusat terhadap transportasi di Kota Bogor. Pasalnya, lanjutnya, setiap hari ada 100 ribu lebih orang datang ke Bogor dengan menggunakan kereta, dan ada 800 ribu lebih menggunakan angkutan umum.

Terkait peningkatan aktifitas Presiden di Bogor, saya sampaikan bahwa jadi atau tidaknya rencana tersebut Kota Bogor, penataan transportasi  akan tetap menjadi priroitas. “Kota Bogor itu menarik untuk ditinggali dan dikunjungi. Jadi kalau tidak diatur maka persoalan akan semakin bertambah," kata Bima.

Dalam blusukan kali ini, Menteri Yuddy yang didampingi Walikota Bogor mengunjungi sejumlah unit pelayanan publik, antara lain kantor DLLAJ, RS PMI Bogor, Kantor Pemadam Kebakaran, PDAM, PLN, Polresta Bogor, Kantor Camat Bogor Tengah, Kantor Lurah Pabaton. (ns/bby/HUMAS MENPANRB)