Pin It

20150812 BPS

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga pemerintah non kementerian (LPNK)  yang paling unik diantara lembaga-lembaga lainnya. Saat  lembaga-lembaga lain bekerja sesuai perintah dan cenderung tertutup terhadap hasil penelitiannya, BPS justru bertindak sebaliknya. 

"Pemerintah tidak bisa mengendalikan produk-produk statistik yang dihasilkan BPS,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi menghadiri acara peluncuran Statistik Indonesia 2015 di kantor Badan Pusat Statistik, Jakarta, Rabu (12/8).

Dalam kesempatan itu, Yuddy berpesan agar sikap independen ini terus dijaga dan ditingkatkan, sehingga kinerja BPS bisa mendorong setiap orang untuk berkontribusi memajukan Indonesia. "Pesan saya, BPS harus terus mengembangkan institusi dan sumber daya manusianya karena tantangan ke depan akan semakin ketat,” ujarnya

Yuddy yang belakangan tengah sibuk dengan evaluasi sejumlah lembaga non struktural (LNS) ini juga memastikan bahwa  BPS akan terus dipertahankan. “Saya pastikan, BPS akan dipertahankan dan dikembangkan karena tugas dan fungsinya sangat penting," tegas Yuddy. 

Dalam kesempatan itu, Guru Besar FISIP Universitas Nasional Jakarta ini mengatakan babhwa para pegawai di BPS adalah orang-orang yang cerdas. "BPS ini tempatnya orang-orang pintar, mungkin lebih pintar dari orang-orang yang kerja di kementerian atau lembaga lainnya. Karena yang diurus di sini adalah statistic, salah satu  permasalahan yang ada di Indonesia," kata Yuddy.

Bahkan Yuddy berkisah, sewaktu masih kuliah di Universitas Padjajaran, dia sering menghindari mata kuliah statistik. Dia sangat salut dengan Ekonom Universitas Padjajaran, Armida S. Alisjahbana (mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas) yang merupakan seniornya.

"Saya sangat salut dengar kecerdasan Ibu Armida. Beliau sangat menyukai statistik, mata kuliah yang sangat saya hindari. Makanya saya menilai orang-orang yang bekerja di BPS ini adalah orang-orang yang pintar-pintar," ungkap Yuddy yang disambut tepuk tangan dari para pegawai BPS yang hadir. 

Sementara itu, Kepala BPS Suryamin mengatakan, Statistik Indonesia merupakan salah satu produk unggulan BPS. Dikatakan, sejak pertama kali diterbitkan, Statistik Indonesia mengalami perkembangan dan penyempurnaan. “Untuk tahun 2015, Statistik Indonesia telah mencakup 34 Provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Kalimantan Utara,” ujarnya.

Dengan cakupan wilayah yang luas dan ragam data yang kaya, statistik Indonesia juga masuk ke dalam sektor ekonomi, sehingga menjadi referensi bagi pemerintah untuk proses monitoring dan evaluasi kebijakan. “Pihak swasta dan media juga dapat memanfaatkan data  untuk melihat kondisi Indonesia secara menyeluruh," kata Suryamin. (ns/HUMAS MENPANRB)