Pin It

20150609 Menteri Breakfast Network Meeting

BANDUNG - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi,  menegaskan bahwa pemerintahan kabinet kerja di bawah kepemimpinan Jokowi JK, memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia. Hal itu disampaikan Yuddy saat menjadi keynote speech pada acara Breakfast Network Meeting, Transformasi Budaya dalam Penerapan Revolusi Mental di Kalangan Aparatur Sipil Negara di Bandung, Selasa (9/6).

Dalam, Kegiatan yang diselenggarakan oleh Institut Paradigma Indonesia bersama dengan Pertamina Training and Consulting (PTC) dan Mercer Consulting, Menteri Yuddy menjelaskan, untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia kita  harus mendorong percepatan reformasi birokrasi, paling tidak melalui dua area perubahan, yakni SDM aparatur dan pelayanan publik.

Pada area SDM aparatur, yang harus dilakukan adalah bagaimana membangun mindset aparatur yang transformatif, mewujudkan rekrutmen CPNS tanpa nyogok dan melaksanakan seleksi jabatan secara terbuka. Adapun di area pelayanan publik, bagaimana meningkatkan pelayanan publik agar lebih berkualitas, terutama bagi pelayanan publik di pintu gerbang internasional.

"Bapak Presiden berharap pada tahun 2019,  birokrasi berkelas dunia yang ditandai oleh adanya SDM aparatur yang berintegritas dan berkualitas, serta pelayanan publik yang responsif dan akuntabel, dapat diwujudkan. Itu adalah legacy reformasi birokrasi" kata Yuddy.

Dikatakan Yuddy, mewujudkan tujuan reformasi birokrasi memang membutuhkan waktu cukup lama, mungkin sampai sepuluh tahun. Tapi hal itu bisa mengakselerasinya hanya dengan lima tahun. "Saya yakin bisa kita wujudkan segera, asal kita tidak hanya terpaku pada perubahan yang strategis, tetapi juga mendorong perubahan praktis," tutur Yuddy.

Dalam kaitan itu, Yuddy meminta agar PTC dan Mercer Consulting bisa membantu mentransformasi praktek baik perubahan praktis yang dilakukan Pertamina ke jajaran birokrasi pemerintahan.

Direktur Utama PTC, Tengku Kaharsyah, menyampaikan bahwa PTC memiliki pengalaman dalam menghantarkan proses transformasi di Pertamina melalui Pertamina Way, yakni transformasi dalam berbagai aspek organisasi mulai dari staf, fasilitas dan perlengkapan, produk dan layanan, format, kualitas dan kuantitas.

Pengalaman tersebut bisa dijadikan referensi untuk mendorong percepatan reformasi birokrasi. "Di Pertamina kami berhasil memandu transformasi internal maupun eksternal. Jadi kami siap untuk membantu Kementerian PANRB dalam melakukan transformasi di birokrasi" kata Tengku.

Sementara itu, Direktur Utama Mercer Consulting Paul Surprenant menambahkan,  PTC bersama Mercer Consulting akan membantu transformasi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di sepuluh daerah model, yakni Bandung, Semarang, Surabaya, Yogjakarta, Bali, Makasar, Medan, Balikpapan, Bandar Lampung dan Belitung.

Menurut Paul, tantangan transformasi di birokrasi adalah bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan publik, agar lebih tinggi motivasinya dan lebih baik kinerjanya. "Tranformasi yang akan dilakukan mencakup culture, structure, people dan process" ungkapnya.

Direktur Institut Paradigma Indonesia, Sony Harlan Sumarsono sebagai penyelenggara acara mengungkapkan, percepatan reformasi birokrasi, mulai dari rekrutmen pegawai sampai dengan pensiunnya harus dilakukan secara terukur, terencana dan efektif. "Karena itu, kami bersama PTC dan Mercer Consulting siap membantu melakukan percepatan reformasi birokrasi melalui pemodelan di sepuluh daerah" kata Sony. (hs/HUMAS MENPANRB)