Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin saat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia, di Makassar, Senin (09/09).
MAKASSAR - Terlepas dari ketersediaan formasi Aparatur Sipil Negara (ASN), negara membutuhkan generasi muda yang berkontribusi terhadap Tanah Air. Terutama untuk mengatasi serta mencegah krisis di daerah yang dinilai masih tertinggal.
Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, dalam kuliah umum bagi mahasiswa Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (09/09). "Pemerintah butuh keterlibatan universitas dan generasi muda yang unggul," ujar Menteri Syafruddin.
Krisis energi lambat laun akan melanda Indonesia timur karena eksplorasi dan eksploitasi energi di timur yang konstan dan stagnan. Sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni mampu mencegah krisis ini, namun SDM di Sulawesi Selatan dinilai masih tertinggal dari daerah lain.
Permasalahan itu disampaikan oleh Dekan FTI UMI Zakir Sabara. “Kualitas SDM kita terkendala, akan kalah negosiasi dengan investor ketika masuk di dunia industri,” ujar Zakir dalam kuliah umum bertema Tantangan dan Peluang Menuju Generasi Unggul Indonesia tersebut.
Dikatakan, UMI merupakan universitas dengan fakultas yang sangat menunjang perkembangan perindustrian di Sulawesi Selatan. Fakultas Teknik Industri UMI sebagai Fakultas Teknik Industri pertama di Indonesia timur didirikan berdasarkan gagasan dari Presiden Republik Indonesia ketiga BJ Habibie.
Zakir tidak begitu berharap mahasiswanya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, ia ingin lulusan UMI bisa memberikan kontribusinya terhadap pemerintah demi kemajuan negara. “Kami tidak berharap (semua) mahasiswa kami menjadi PNS, kami berharap mahasiswa kami yang unggul bisa terlibat mem-back up pemerintah daerah dan pemerintah provinsi,” imbuh Zakir.
Di samping itu, UMI juga memiliki Fakultas Teknik Pertambangan yang kedua di Indonesia timur. Fakultas-fakultas ini nantinya diharapkan mencetak SDM unggul di bidang teknik yang siap memecahkan krisis energi di Indonesia. Oleh karena itu, situasi ini harus dibarengi dengan kebutuhan pegawai yang cukup.
Terkait dengan topik bahasan Zakir, Andi Egy Dirgantara selaku peserta dalam kuliah umum tersebut juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM menuju Indonesia emas 2045. “Kita harus mengejar ketertinggalan dengan media informasi dan mengandalkan milenial, bisa membawa Indonesia ke generasi emas 2045,” pungkas Andi. (clr/HUMAS MENPANRB)