Pin It

IMG 20160502 WA0010

Menteri Yuddy melepas ID card dan menyerahkan sertifikat‎ kepada perwakilan peserta magang dari pegawai ASN Papua barat, Senin (02/05)

 

JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mengatakan, sebagian besar dari 13 kabupaten/kota di wilayah Papua Barat belum memiliki pelayanan terpadu satu pintu. Karena itu, salah satu tugas dari 18 pegawai ASN Papua Barat yang sudah selesai magang di Kementerian PANRB menjadi pelopor revolusi mental, dan mendorong pembangunan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) di Papua Barat.

Hal itu dikatakan Yuddy dalam acara pelepasan program magang 18 pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Pemerintah Provinsi Papua Barat telah selesai. “Program ini harus membuahkan hasil yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Papua Barat. Saudara-saudara harus menjadi pelopor revolusi mental," kata Yuddy di Jakarta, Senin (02/05).

Menteri mengatakan,  program magang selama 2 bulan ini merupakan tahap awal membuka pikiran kita untuk belajar lebih dalam agar kita memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas selanjutnya. “Dengan demikian, saudara-saudara lebih memiliki manfaat yang besar, yang dapat dirasakan masyarakat Papua Barat," ujarnya.

Diakui, dari sisi ilmu pengetahuan, waktu 2 bulan belum cukup untuk transfer pengetahuan, khususnya bagi ASN yang ingin fokus pada bidang tertentu. Namun, 2 bulan sudah cukup memadai untuk membangun motivasi, percaya diri, dan semangat untuk terus belajar. "Saudara-saudara sudah melihat ruang lingkup pemerintahan, kurang lebih seperti itu yang harus dijalankan dan dilaksanakan oleh Pemda Provinsi Papua Barat sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk kepentingan rakyat," kata Yuddy. 

Lebih lanjut Menteri berpesan agar ASN fokus melaksanakan tugas dan menjadi pelayan masyarakat yang baik, sehingga pemerintah Papua Barat semakin dicintai masyarakatnya. Pada giliranya, jika sudah dicintai maka stabilitas politik dan sosial akan terbangun. "Saya berpesan agar bangun kerjasama, sinergi, dan kegotong-royongan. Perbaiki tata kelola pemerintah di Papua Barat," tegas Yuddy.

Kedelapan belas ASN papua Barat itu melakukan magang di Kementerian PANRB sejak tanggal 7 Maret 2016. Mereka berasal dari berbagai kedinasan dan berbagai latar belakang keilmuan, dan disebar di empat kedeputian. Diharapkan mereka paham bagaimana tata kelola pemerintahan berjalan dengan baik, bagaimana mengelola keuangan yang baik, bagaimana merencanakan program-program pembangunan serta penganggarannya. bagaimana melakukan pengawasan internal sehingga sebuah sistem kerja pemerintah berada pada rel yang benar.

Kegiatan magang selama dua bulan ini meninggalkan pesan dan kesan positif dari para peserta. Mereka mengaku gembira bisa bekerja selama dua bulan di sini, karena suasananya seperti rumah sendiri, banyak pengalaman dan informasi yang didapat, orang-orangnya juga sudah seperti keluarga sendiri dan memperlakukan peserta magang sebagai anak sendiri. “Setelah kami pulang, kami akan selalu memantau web Kementerian PANRB,” ujar Melianus Ajoi salah satu peserta magang. (ns/twi/HUMAS MENPANRB)