DENPASAR - Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi mendorong pimpinan instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah agar humas diisi dengan SDM yang cerdas, inovatif, memiliki wawasan yang luas, dan mampu bekerja luar biasa. Humas pemerintah harus mampu menumbuhkan optimisme rakyat dengan mengkomunikasikan kebijakan pemerintah sebagai wujud konkret dari Nawa Cita.
“Humas bukan tempat parkir jabatan atau pejabat yang tersisih. Fungsi humas sangat vital, untuk membangun opini sehingga harus mampu mengkomunikasikan kebijakan pemerintah dan mendorong rakyat untuk kreatif dan optimis,” ujar Yuddy dalam pengarahannya pada workshop Sinergi kampanye Reformasi Birokrasi bagi praktisi humas 13 Pemprov kawasan timur Indonesia timur dan jurnalis di Denpasar, (05/06).
Menurut Yuddy, Presiden Joko Widodo sendiri memandang bahwa humas merupakan posisi yang penting dan strategis. Pasalnya, humas harus mampu mengkomunikasikah kebijakan Pemerintah. “Bapak Presiden menghendaki agar kita mampu menjelaskan arah kebijakan yang dilakukan pemetintah. Humas harus mampu membuat masyarakat optimis,” tegas Menteri.
Sebagai contoh, humas harus mampu menjelaskan substansi kebijakan penghapusan subsidi BBM, Kartu Pintar, Kartu Sehat dan sebagainya. Dalam hal ini, humas harus mampu menerjemahkan kebijakan pemerintah, kemudian mengemas dengan baik dan benar untuk dikomunikasikan kepada masyarakat.
Dalam hal in, diperlukan kejelian, tidak pakai kacamata kuda, dan tidak hanya menjadi humas intansi masing-masing. “Itulah pentingnya bersinergi dalam mengkampanyekan kebijakan yang dilakukan pemerintah baik pusat dan daerah. Untuk itu, praktisi humas harus selalu meningkatkan pengetahuan dan meng-update diri dalam memahami kebijakan pemerintah. (swd/HUMAS MENPANRB)