Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat membuka Gathering Positif Bermedia Sosial di Surabaya, Senin (22/04).
SURABAYA – Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) terus digelorakan oleh Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sebagai koordinator GNRM. Salah satunya melalui Gathering Positif Bermedia Sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penggunaan internet secara positif, kreatif, dan bertanggung jawab di kalangan generasi milenial, sehingga dapat berpartisipasi dengan bangga dalam menyosialisasikan GRNM melalui media sosial.
Dibuka oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Gathering Positif Bermedia Sosial yang diadakan pada Senin (22/4) ini merupakan gelaran kedua setelah sebelumnya diadakan di Jakarta. Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata upaya pemerintah menyukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang menyeluruh.
Risma mengatakan, menggunakan media sosial untuk menyebarkan hal positif, ibarat beramal tanpa perlu mengeluarkan uang. "Saat memberi hal positif pada orang lain, maka kita bisa memberi dampak luar biasa," ujarnya.
Dijelaskan juga bahwa penyebaran berita bohong atau hoaks dapat memberi kerugian pada banyak orang. Dengan adanya perpecahan karena kabar hoaks yang beredar di media sosial, maka Indonesia dapat kalah dalam perang melawan kemiskinan dan kebodohan, bahkan dijajah kembali.
Ia juga berpesan kepada generasi muda untuk mendorong penyebaran konten dan informasi positif melalui media sosial. "Kalau kita kita memberi yang positif, pasti akan dapat hasil yang positif. Kalau kita biasa positif, tidak perlu takut," pesannya.
Aparatur Sipil Negara (ASN) pun turut andil dalam menyukseskan GNRM melalui program Gerakan Indonesia Melayani yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Melalui Gerakan Indonesia Melayani, Kementerian PANRB mendorong peningkatan kapasitas ASN agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik yang sejalan dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan mengenai inovasi pelayanan publik untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat Indonesia.
Selain melaksanakan tugasnya dalam melayani masyarakat, ASN pun tak luput dari bermain di media sosial sebagai media ekspresi diri. Dalam kesempatan yang sama, Content Creator Cameo Project Ibob Tarigan juga mengajak para ASN untuk dapat menggunakan media sosial dengan baik dan positif. Hal ini dikarenakan ASN dapat menjadi perwakilan dari pemerintah dan menjadi contoh bagi masyarakat dalam menggunakan media sosial secara positif.
Dengan para ASN menggunakan media sosial secara bijak dan dengan mengunggah konten-konten positif mengenai Indonesia, maka reputasi Indonesia, di dalam media sosial, dapat menjadi lebih positif. Editor in Chief Good News From Indonesia Akhyari Hananto mengibaratkan bahwa reputasi Indonesia di media sosial bagaikan kopi, yakni hitam dan pahit karena banyaknya informasi negatif yang beredar.
Disini, ASN juga memiliki peran. Bukan saja melayani masyarakat secara langsung, namun juga dapat memberikan pelayanan informasi positif mengenai Indonesia melalui media sosial masing-masing. Dengan begitu, secara pelan namun pasti, reputasi Indonesia di media sosial lama kelamaan dapat berubah seperti gula yang di aduk dalam segelas susu, kecil-kecil tapi dapat menyatu secara keseluruhan dan rasa yang enak.
Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Prof. Paulus Wirutomo. Guru Besar FISIP Universitas Indonesia yang juga merupakan anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental mengatakan bahwa peran ASN dalam GNRM tidak hanya sebatas dalam Gerakan Indonesia Melayani saja, namun juga di program lainnya, seperti Gerakan Indonesia Bersih dalam memilah sampah atau Gerakan Indonesia Tertib dalam berkendara di jalan raya dalam keseharian. Namun perlu tetap diingat bahwa yang utama bagi ASN adalah menjalankan Gerakan Indonesia Melayani untuk dapat melayani masyarakat Indonesia dengan maksimal.
Tak hanya dihadiri oleh generasi milenial yang berasal dari Purna Paskibraka Indonesia, Duta Genre, dan Pramuka, hadir juga komunitas Relawan TIK Surabaya. Selain menerima materi mengenai revolusi mental dan penggunaan media sosial secara positif, para peserta juga juga diajak langsung untuk merasakan langsung tiga program GNRM yang telah diimplementasikan oleh Pemerintah Kota Surabaya, yakni Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, dan Gerakan Indonesia Melayani. (ald/rum/HUMAS MENPANRB)