Pin It

20160526 Top 35 4

Gubernur Jatim Soekarwo menerima lima penghargaan Top 35 Inovasi Pelayanan Publik di Jakarta, Kamis (26/05).

 

JAKARTA – Meraih penghargaan sebagai Top 35 Inovasi Pelayanan Publik tidak membuat pimpinan instansi pemerintah berpuas diri. Selain mendorong untuk terus berinovasi, keberhasilan ini juga harus menjadi pemicu bagi institusi lain untuk melakukan hal serupa.

Demikian antara lain pernyataan beberapa pimpinan instansi pemerintah yang berhasil menembus Top 35 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016. Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly mengatakan, inovasi dari Direktorat Perdata Ditjen AHU dengan judul Publikasi Formasi Jabatan Notaris Secara Real Time ini, harus bisa mendorong semua Ditjen di Kemenetrian Hukum dan HAM untuk ikut serta menciptakan inovasi. 

"Yang pasti kami harus terus membuat inovasi-inovasi baru dalam rangka pelayanan publik, baik  di Keimigrasian, Administrasi Umum, Pelayanan Notaris, di Kekayaan Intelektual. Bahkan di Lapas yang sekarang dikritik, kami harus memperbaiki diri," ujarnya usai penyerahan Top 35 Inovasi Pelayanan Publik di Jakarta, Kamis (26/5).

Yasona menambahkan, pihaknya juga memperoleh penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), yakni dalam kategori pelayanan sistem kepegawaian. “Kita mendapat kategori ketiga. Ini adalah suatu prestasi dari seluruh jajaran Kemenkumham. Tetapi  kami tidak boleh berpuas diri, karena masih banyak hal yang harus kami kerjakan," tegas Yasonna Laoly

Akan halnya dengan Kapolres Malang Kota AKBP Deki, yang  mengaku bersyukur atas penghargaan ini. Dikatakan, kerja keras Polres dalam memelihara dan merawat program Panic Button on Hand selama ini untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat membuahkan hasil. "Harapan saya, program ini akan bisa digunakan di Polres-Polres lain karena ini program yang murah tapi manfaatnya untuk masyarakat sangat besar. Kecepatan pelayanan apabila terjadi gangguan Kamtibmas sangat cepat," kata Deki. 

Tak kalah sumringahnya adalah Gubernur Jawa Timur, Soekarwo yang tahun ini berhasil meraih  menempatkan 5 penghargaan Top 35. "Konsep dasarnya partisipatoris, masyarakat yang dilayani dilibatkan dalam mengambil keputusan, yang penting adalah apa yang diinginkan masyarakat," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo. ‎

Kelima penghargaan yang diraih Provinsi Jawa Timur adalah :

  1. Inovasi UNDER WATER RESTOCKING Peningkatan Potensi Sumberdaya Ikan Melalui Penebaran Benih Ikan di dasar laut;
  2. MLM Pasung "Cara Cepat Jawa Timur Bebas Pasung"
  3. Persalinan Lancar dan Nyaman dengan STIPUTS BRA (Stimulus Puting Susu Bra);
  4. BRAVO PALA INDONESIA BERMUTU Solusi Menghilangkan Notofikasi Pala Indonesia; dan
  5. Ini Lo Pak De (Inovasi Laboratorium Pengelolaan Keuangan Daerah).

(ns/HUMAS MENPANRB)