Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla didampingi Wakil Ketua DMI Syafruddin menutup Rapat Kerja Nasional I DMI di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Minggu (25/11).
JAKARTA - Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menyebutkan bahwa perbaikan sumber daya manusia (SDM) menjadi pengurus masjid se-Indonesia menjadi fokus DMI. Hal tersebut dilakukan agar menyelaraskan program DMI yang sebelumnya fokus pada perbaikan masjid.
“Fokus kerja Dewan Masjid Indonesia tahun ini adalah peningkatan kualitas pengurus masjid-masjid. Ini langkah untuk menyelaraskan dengan program DMI sebelumnya yang tertuju pada perbaikan fisik masjid,” ujarnya dalam acara Penutupan Rapat Kerja Nasional I DMI di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Minggu (25/11).
Menurutnya perbaikan SDM para pengurus masjid se-Indonesia akan dilakukan dengan pemberian sejumlah pelatihan, dimana sejumlah pelatihan yang diberikan mulai dari manajemen masjid, pengelolaan keuangan, hingga pengelolaan perpustakaan masjid. Skema pelatihan adalah 'dari masjid untuk masjid'. Dijelaskan jika pelatihan yang dimaksud yakni dimana pengurus yang berhasil mengelola masjidnya akan diminta mengajarkan pengurus yang lain. “"Jika ada masjid yang memiliki sistem keuangan baik, dia akan mengajak. Masjid yang bagus perpustakaannya, maka masjid itu yang akan mengajak,” jelasnya.
Menurutnya pengembangan masjid sangat penting bagi umat Islam. Sebab, bagi mereka masjid selain tempat ibadah juga berfungsi menguatkan derajat. Selain itu JK menyampaikan bahwa masjid juga bisa mengadakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA), dan membangun perpustakaan, sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat.
Lebih lanjut dirinya menginginkan ada sinergi dan keseimbangan antara tiga hal yakni fisik masjid, pengurus, dan yang mengisinya (jamaah). Oleh sebab itu JK menganggap kelewatan kalau masjid tidak maju, karena Ketuanya Wakil Presiden, tiga menteri jadi pengurusnya. Ada Menteri PANRB Syafruddin, Menkominfo Rudiantara, dan Menteri Agraria Sofyan Djalil. “Mereka jadi pengurus bukan sekadar pasang nama,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, selaku Wakil Ketua DMI mengukuhkan dua badan otonom yang bernaung di bawah DMI yakni Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) DMI dan Badan Pembina Taman Kanak-Kanak Islam (BPTKI) DMI.
Selain itu, Syafruddin juga menyerahkan Sertifikat DMI kepada PT Unilever Tbk sebagai penghargaan terhadap perusahaan itu yang telah berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih masjid yakni di 1.100 masjid sepanjang tahun 2017 dan 2.200 masjid di tahun 2018. (byu/HUMAS MENPANRB)