Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PANRB Rini Widyantini saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Ibu ke-91 di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Senin (23/12).
JAKARTA – Hari Ibu ke-91 yang jatuh pada tanggal 22 Desember diperingati sebagai bentuk perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan yang dilandasi cita-cita dan semangat persatuan kesatuan. Peringatan Hari Ibu ini dijadikan momentum titik awal percepatan dan pemberdayaan perempuan di segala bidang pembangunan dan memberikan perlindungan bagi perempuan.
“Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang dituntut untuk sadar dan aktif meraih akses dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan,” ujar Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini saat membacakan sambutan tertulis Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam peringatan Hari Ibu ke-91, di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Jakarta, Senin (23/12).
Dikatakan, dalam mewujudkan arahan presiden maka peringatan Hari Ibu ke-91 mengusung tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”. Peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mengingatkan terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mendorong semua pemangku kepentingan memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan, memberikan keyakinan bahwa perempuan mampu meningkatkan kualitas hidupnya dan mengembangkan berbagai potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak sekaligus agen perubahan (agent of change).
Lebih lanjut dijelaskan, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pelibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholder termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender. “Selain itu keterlibatan laki-laki dalam “He for She” menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput,” imbuh Rini.
Rini juga mengajak semua perempuan untuk terus maju, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, dan bersama kaum laki-laki memastikan terwujudnya SDM unggul dan berdaya saing menuju Indonesia Maju.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subbagian Protokol dan Keamanan Kementerian PANRB Ni Made Widya Elsye Nitayanti mengapresiasi kepada seluruh wanita di dunia baik wanita karier maupun ibu rumah tangga dan memberikan semangat untuk terus kuat sebagai penopang keluarga. “Ibu rumah tangga itu adalah wanita yang sangat hebat karena dia harus mengurusi seluruh pekerjaannya,” katanya.
Menurut Widya, seorang ibu diibaratkan sebagai fondasi dalam keluarga yang mana fondasi tersebut tergantung dari wanita yang kuat dan cerdas. Sebagi calon seorang ibu, Widya banyak belajar dari orang tuanya untuk mendidik putra-putrinya menjadi pribadi yang kuat dan hebat. “Persiapan saya sebagai calon ibu harus menjadi wanita yang kuat, tangguh, mampu mendidik, dan menjadi seorang istri yang mampu menjadi penopang bagi keluarga,” pungkasnya. (fik/HUMAS MENPANRB)