Pin It

20181029 sumpah pemuda 10

Menteri Syafruddin saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di kantor Kementerian PANRB (29/30).

 

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin menjadi Inspektur Upacara bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90, di halaman kantor Kementerian PANRB, Senin (29/10). Dalam sambutannya Menteri mengatakan, seluruh masyarakat berhutang budi kepada para pemuda yang tahun 1928 yang telah mendelarasikan sumpah pemuda, pelopor pemuda untuk membangun kesadaran bangsa Indonesia.

Peringatan Hari Sumpah pemuda ke-90 ini mengambil tema sentral “Membangun Pemuda, Satukan Indonesia. Tema besar ini diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang mampu berkiprah pada zamannya, merawat kebhinekaan dan tetap teguh mempertahankan NKRI. “Ini komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini. Komitmen kebangsaan ini harus diteladani untuk membangun bangsa dan mempersatukan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Dikatakan, pesatnya perkembangan teknologi informasi, ibarat dua mata pisau. Satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi, sehingga memungkinkan para pemuda meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam peningkatan sumber daya serta daya saing.  “Namun pada posisi lain, perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoaks, hate speech (ujaran kebencian), pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudah,” tambahnya.

Syafruddin mengungkapkan, revolusi mental yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sangat relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Menurutnya, ciri pemuda yang maju adalah pemuda berkarater, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu, revolusi mental harus jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya bangsa yang hebat.

Maka dari itu, Menteri berharap dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 ini para pemuda dapat selalu menghormasti jasa para pendiri bangsa dan jasa para pahlawan. (dit/ HUMAS MENPANRB)