Ambon (ANTARA News) - Koordinator Maluku Media Centre (MMC) Insany Syahbarwaty mengimbau kalangan Pers di Maluku untuk menjadi agen perdamaian, terutama dalam menghadapi proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung di Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Buru.
"Pers harus menjadi agen perdamian di Maluku, apalagi dalam menghadapi proses Pilkada yang akan berlangsung di Ambon, SBB dan Buru," Kata Syahbarwati saat membuka kegiatan Journalism Training In Local Election Reporting In Peace Journalism Perspective And Fellowship Investigative Reporting, di Ambon, Kamis.Menurut Syahbarwaty, pers di Maluku harus mampu menjaga profesionalitas dan menjadi soko guru untuk memberikan pendidikan politik yang baik dan benar kepada masyarakat serta tidak terjebak kepentingan sesaat. "Pers harus profesional, tidak berpihak dan tidak partisan. Pers juga dituntut memberikan pelajaran politik yang baik melalui berbagai pemberitaan yang disajikan kepada masyarakat," katanya. Ia mengatakan, media massa atau pers harus mengedepankan independensi serta tidak memihak kandidat calon tertentu dalam menyikapi proses Pilkada di tiga daerah itu. "Media massa tetap harus berfungsi sebagai kontrol sosial. Karena itu harus proporsional dalam menyajikan pemberitaan yang profesional, kendati sulit dihindari bahwa faktor ekonomi tetap akan berperan dalam industri pers," katanya. Syahbarwati juga mengakui Pilkada menjadi lahan yang menguntungkan bagi media massa karena berkaitan dengan kepentingan kandidat calon, termasuk partai politik (parpol) untuk mempromosikan diri kepada publik. "Karena itu, tingkat independensi pers dalam Pilkada harus dijaga sehingga mampu memberikan pendidikan politik dengan menyajikan berita berkualitas," tandas Suyahbarwaty. Dia menambahkan, selain menjalankan fungsi kontrol, pers juga harus mengedepankan prinsip Jurnalisme Damai, karena sedikit saja pemberitaan yang melenceng akan sangat mempengaruhi idealisme. "Seorang jurnalis harus berani memberitakan suatu kebenaran dengan tetap memegang prinsip jurnalisme damai," katanya. Kegiatan Journalism Training In Local Election Reporting In Peace Journalism Perspective And Fellowship Investigative Reporting berlangsung 10-12 Februari 2011 dan diikuti 27 jurnalis pemula di kota Ambon, SBB dan Buru, merupakan kerja sama MMC dan Kedutaan Besar New Zealand. (ANT/K004)
Sumber: http://www.antaranews.com/
Diunggah oleh gunawan sunendar