Peneliti senior LIPI, R.Siti Zuhro, salah satu anggota Tim Panel Independen , dalam acara presentasi dan wawancara Top 99 KIPP 2018 di Kementerian PANRB, Jumat (20/09)
JAKARTA - Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2018 yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dinilai semakin beragam dan inovatif. Demikian disampaikan Peneliti Senior LIPI Siti Zuhro saat ditemui usai Presentasi dan Wawancara KIPP 2018, di Kantor kementerian PANRB, Jumat (20/07).
Banyak inovasi inovasi menarik yang tahun lalu tidak hadir, tapi tahun ini hadir. Inovasinya pun beragam dan banyak yang bersifat mendasar. “Misalnya inovasi di bidang kesehatan, tidak hanya untuk lansia bahkan kesehatan untuk kaum disabilitas, untuk membebaskan orang yang dipasung,” ujarnya.
Anggota Tim Panel Independen ini juga menilai peserta kompetisi juga semakin beragam. Sejumlah inovasi melibatkan local value atau nilai-nilai kearifan lokal. Budaya lokal yang tentunya melibatkan masyarakat setempat sebagai bagian dari inovasi tersebut.
Hal tersebut tentunya memiliki nilai plus dalam sebuah terobosan inovasi, karena dengan hal tersebut berarti daerah itu tidak mengabaikan kekayaan nilai-nilai budayanya sendiri. Dengan demikian terobosan tersebut membangun sebuah sinergi antara pemerintah daerah dengan masyarakat di daerah tersebut. “Dengan melibatkan nilai-nilai budaya dalam sebuah terobosan dapat membawa kebanggan tersendiri apabila ditampilkan dalam skala internasional,” katanya.
Siti Zuhro juga menyambut baik adanya insentif berupa Dana Insentif Daerah (DID) yang diberikan kepada inovator KIPP. Dengan demikian daerah lebih termotivasi untuk membangun sebuah inovasi yang sifatnya memberi kemudahan pelayanan publik. “Dana tersebut nantinya dapat dipergunakan untuk membangun kembali inovasi atau melanjutkan inovasi yang telah ada. (byu/HUMAS MENPANRB)