JAKARTA – Hingga hari ke-7 pendaftaran sekolah kedinasan, tercatat 103.500 orang yang telah melakukan pendaftaran online melalui portal sscasn.bkn.go.id. Dari data tersebut, sebanyak 45.676 pelamar telah menentukan sekolah dan 21.261 pelamar telah menyelesaikan pendaftaran online.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik (HKIP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Mudzakir mengimbau kepada calon pendaftar untuk dapat memanfaatkan sisa waktu yang masih ada ini dengan sebaik-baiknya “Sekolah kedinasan ini merupakan kesempatan yang baik untuk generasi milenial bisa mengabdi kepada negara. Maka, manfaatkan waktu yang tersisa untuk memilih,” jelasnya saat ditemui di kantor Kementerian PANRB, Senin (15/04).
Sesuai dengan pengumuman nomor: B/393/S.SM.01.00/2019 tentang Penerimaan Calon Siswa-Siswi/Taruna-Taruni pada Kementerian/Lembaga (K/L) yang Mempunyai Lembaga Pendidikan Kedinasan Tahun 2019, ada 19 pendidikan tinggi kedinasan di 8 K/L yang membuka kesempatan bagi generasi muda yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi. Sebanyak 9.176 kursi dibuka untuk calon siswa-siswi/taruna-taruni. Adapun waktu pendaftaran pada 9-30 April 2019.
Kedelapan K/L yang membuka penerimaan siswa‐siswi/taruna‐taruni baru itu, yakni Kementerian Keuangan (PKN STAN), Kementerian Dalam Negeri (IPDN), Badan Siber dan Sandi Negara (STSN), Kementerian Hukum dan HAM (Poltekip dan Poltekim), Badan Intelijen Negara (STIN), Badan Pusat Statistik (Politeknik Statistika STIS), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), dan Kementerian Perhubungan (11 Sekolah Tinggi, Poltek, dan Akademi).
Pada tahun ini, Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) kembali menjadi favorit bagi calon pelamar. Sebanyak 17.853 pelamar tercatat dalam sistem telah memilih PKN STAN.
Diurutan kedua pendaftar terbanyak, yakni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dimana tercatat sebanyak 10.295 pelamar dan urutan terbanyak ketiga adalah Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) sebanyak 3.624 pelamar.
Kementerian PANRB juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya penipuan yang berasal dari oknum yang menjanjikan kelulusan pelamar. (ndy/HUMAS MENPANRB)