Oleh: Suwardi (Pranata Humas Madya Kementerian PANRB)
Pasangan suami isteri ini bersemangat, komit dan tetap berjuang melahirkan para penulis hebat untuk mewujudkan Indonesia memimpin.
Randy Ariyanto Wibowo dan Dyah Lestyarini, atau yang lebih dikenal dengan Kak Randy dan Kak Dyah, sejatinya merupakan sepasang suami-istri yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di dua instansi berbeda. Randy bekerja sebagai Kepala Seksi Bidang Industri Elektronik dan Telematika di Kementerian Perindustrian, sedangkan Dyah bekerja di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Lalu, apa yang istimewa dari keduanya? Pasangan yang sama-sama memiliki hobi menulis ini adalah inspirator pendirian Rumah Pintar “Aisha”. Ini sebuah tempat belajar anak-anak, khususnya dalam dunia penulisan. Hal ini sesuai dengan tagline-nya yakni “Saya Penulis Hebat”. Tagline yang mengandung sebuah cita-cita, harapan, dan mimpi yang mulia bagi anak-anak di Indonesia.
Sepasang suami istri yang tinggal di Jatibening Baru, Bekasi, Jawa Barat ini memang tengah gencar mengembangkan bakat sekaligus membuka mimpi anak-anak untuk menjadi penulis hebat. “Rumah Pintar Aisha adalah sebuah inspirasi. Yah, sebuah mimpi bahwa mereka yang belajar di rumah pintar itu kelak akan menjadi para penulis hebat,” kata Dyah.
“Saya pikir benar apa yang dikatakan Randy, pendiri Rumah Pintar Aisha, bahwa hidup di dunia ini tidak hanya sekedar rutinitas antara kantor dan rumah. Hidup ini tidak hanya sekedar hidup dan bekerja,” ujar Dyah, melanjutkan.
Di sisi lain, ia mengaku teringat apa yang dikatakan Buya Hamka, “Kalau hidup sekedar hidup, babi hutan juga hidup, kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja. Hidup ini hanya sekali. Hidup yang hanya sekali itu harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Hidup yang hanya sekali itu harus diisi dengan berkarya sehebat-hebatnya.”
Karena itu, prinsip hidup yang harus menginspirasi menjadi judul buku yang ditulis Randy, “Hidup Harus Menginspirasi”. Sebab, kata Randy, apapun profesinya, mereka adalah para penulis hebat. “Tagline 'Saya Penulis Hebat' menjadi spesialisasi dari Rumah Pintar Aisha yang membedakan dengan Rumah Pintar lainnya,” kata Randy.
“Menulis itu sumber pahala. Jika kita menulis sesuatu yang baik dan membuat pembaca menjadi lebih baik hidupnya maka itulah sumber pahala yang terus mengalir. Tetap semangat, tetap komitmen, tetap berjuang untuk melahirkan para penulis hebat untuk mewujudkan Indonesia memimpin,” kata Dyah.
Rumah Pintar Aisha adalah tempat belajar untuk mengembangkan kemampuan menulis bagi anak tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga Sekolah Dasar (SD). Pembangunan Rumah Pintar ini diawali dari keinginan untuk mengubah pola pikir generasi bangsa yang semakin tergerus oleh dampak negatif dari informasi televisi maupun internet yang tidak tersaring dengan baik.
Berangkat dari kekhawatiran itulah Randy dan Dyah menjadi inspirator Rumah Pintar Aisha, mengajak anak-anak di lingkungan sekitar mereka agar mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, salah satunya dengan mengikuti edukasi yang ada di Rumah Pintar Aisha.
Rumah Pintar Aisha didirikan pada tanggal 6 Februari 2015 bertepatan dengan ulang tahun anak kedua dari Kak Randi dan Kak Dyah, Aisha Tsaqifa Insyaha. Nama rumah pintar inipun diambil dari nama Aisha. Kegiatan di Rumah Pintar Aisha rutin dilakukan tiap hari Minggu di teras rumah Kak Randi dan Kak Dyah.
Di sana mereka belajar untuk menulis cerita, membaca buku, mendongeng, dan berlatih tampil di depan umum. Menurut Kak Randi, menulis dan membaca dapat menumbuhkan daya imajinasi anak yang berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan, terutama bagi anak usia golden age.
Kegiatan rutin lain yang dilakukan di Rumah Pintar Aisha, antara lain Lomba Menulis Cerita dan Mewarnai. Kegiatan ini dilakukan sebulan sekali pada hari Minggu pukul 09.00-11.00 WIB. Lomba menulis cerita terbagi menjadi tiga kategori yaitu kategori kelas 1-2 SD, kelas 3-4 SD, dan kelas 5-6 SD. Untuk lomba mewarnai hanya diadakan untuk kategori PAUD dan TK.
Ada juga Program Jumat Berbagi. Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali pukul 05.00-06.00. Rumah Pintar Aisha menyediakan sembako seperti beras, gula, kecap, garam, dan lainnya untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Pada bulan Ramadhan, rumah pintar ini mengadakan kegiatan Spesial Ramadhan. Kegiatan ini meliputi pemberian takjil buka puasa, buka bersama dengan anak yatim dan TPA, buka puasa bersama masyarakat dhuafa, pemberian bingkisan Ramadhan dan santunan bagi anak yatim dan dhuafa.
“Kami juga memiliki program berbagi buku ke rumah pintar/rumah baca, perpustakaan, masjid, dan tempat lainnya. Kegiatan berbagi buku Rumah Pintar Aisha hingga saat ini telah membagikan lebih dari 10.000 buku ke berbagai tempat,” kata Randy.
Sebagai pasangan penulis, banyak buku hasil karya Kak Randi dan Kak Dyah yang sudah diterbitkan oleh Rumah Pintar Aisha antara lain Kidung Cinta untuk Bidadari, New Comer, The Next Competitor, Cerita Aisha, Jangan Sakiti Kucingku, dan masih banyak lagi. “Saat ini kami telah menulis sebanyak 23 buku yang hasil penjualannya 100% digunakan untuk pendanaan kegiatan Rumah Pintar,” kata Randy.
Pasangan suami istri ini tidak menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi, karena sedari awal mereka berniat untuk menggunakan Rumah Pintar Aisha ini sebagai salah satu bentuk ibadah mereka dan untuk berbagi kepada masyarakat.
Selain Rumah Pintar Aisha, pasangan inspiratif ini juga pernah mendirikan Rumah Inspirasi Ayyash pada 5 Juli 2015 yang lebih diperuntukkan untuk kalangan remaja. Nama rumah inspirasi itu pun diambil dari nama anak mereka, Ayyash Faiz Insyaha. Kegiatan di Rumah Inspirasi Ayyash berbeda dengan kegiatan di Rumah Pintar Aisha. Di sini lebih difokuskan pada pengembangan soft skill para remaja seperti pelatihan kepemimpinan, manajemen, training motivasi, kewirausahaan, dan semacamnya.
Dalam keluarga Kak Randy dan Kak Dyah ada nilai hidup yang sangat mereka junjung tinggi, yaitu Tumbuh, Berbagi, di Ridhoi. Tumbuh memiliki arti saat hidup di dunia kita harus dapat mengembangkan diri sesuai passion. Berbagi berarti memberikan apa yang dimiliki agar dapat bermanfaat bagi orang lain, misalkan berbagi rezeki, pikiran, tenaga, ilmu, ide, dan waktu.
“Di ridhoi berarti apa yang dilakukan untuk terus tumbuh dan berbagi harus dalam kerangka keridhoan Allah SWT. Kemudian nilai Tumbuh-Berbagi-di Ridhoi ini diwujudkan dalam bentuk Rumah Pintar Aisha, di mana mereka dapat tumbuh sesuai passion, dapat berbagi dan meraih keridhoan-Nya,” ujar Dyah.
Masyarakat sekitar merasa senang dan terbantu dengan keberadaan Rumah Pintar Aisha, khususnya dalam mengajar anak-anak mereka. Sejak anak-anak ikut serta dalam kegiatan Rumah Pintar Aisha, para orangtua menilai bahwa tingkat kepercayaan diri anak-anak mereka menjadi lebih meningkat setelah mengikuti kegiatan tersebut.
Selain itu, banyak juga orang-orang yang terinspirasi dari kegiatan Kak Randy dan Kak Dyah ini. Mulai dari tetangga sekitar hingga rekan kerja di kantor pun turut menjadi relawan pada kegiatan-kegiatan Rumah Pintar Aisha setelah mengetahui cerita dari Kak Randi dan Kak Dyah.
Tim relawan yang biasa disebut Tim Pena (Pencari Jannah) ini menganggap pasangan Kak Randy-Kak Dyah ini sebagai teladan yang baik bagi mereka, karena pasangan ini selalu mengajarkan mereka untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. (*)
Nama : Randy Ariyanto Wibowo
Tempat Tanggal Lahir : Magetan, 18 September 1982
Pendidikan : S-1 Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta;
S-2 Pascasarjana Kajian Ketahanan Nasional Universitas Indonesia.
Pekerjaan/Jabatan : Kepala Seksi Bidang Industri Elektronik dan Telematika di Kementerian Perindustrian/ Pendiri Rumah Pintar Aisha
Nama : Dyah Lestyarini
Tempat Tanggal Lahir : Solo, 2 Agustus 1982
Pendidikan : S-1 Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta;
S-2 Pascasarjana Kajian Ketahanan Nasional Universitas Indonesia.
Pekerjaan/Jabatan : Kepala Sub Bagian Tata Laksana Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)