BOJONEGORO - Baru saja, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur menghadiri peresmian Unit Kerja Keimigrasian (UKK) Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (03/02). Peresmian ini adalah wujud komitmen dalam memberikan pelayanan lebih baik. Dengan dibentukan UKK tersebut, masyarakat Bojonegoro tidak perlu lagi ke Madiun atau Surabaya untuk mengurus masalah keimigrasian. Sementara perjalanan ke Surabaya memakan waktu sampai tiga jam.
Menteri Asman mengapresiasi hal tersebut. "Saya dan Menkumham punya komitmen yang sama yakni harus melakukan perubahan birokrasi. Inilah salah satu wujudnya," ujarnya saat memberikan arahan pada acara peresmian Unit Kerja Keimigrasian (UKK) Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak Kabupaten Bojonegoro
Pria kelahiran Padang Pariaman tersebut tak henti-hentinya mendorong ASN untuk terus melakukan perubahan. Menurutnya, perubahan itu dapat terjadi jika penyelenggara negara mau keluar dari rutinitas. "ASN tidak boleh terbelenggu rutinitas," ujarnya.
Menteri Asman mengatakan bahwa ASN harus mampu mengikuti perkembangan yang ada diluar. Kunci dari perubahan adalah inovasi. "Jika ASN mau melakukan perubahan dan pimpinan mempunyai komitmen, pasti birokrasi akan mengalami perubahan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan bahwa kehadiran UKK tersebut sangat penting karena memberikan kemudahan untuk masyarakat. "Kami juga membuka unit pelayanan imigrasi yang lainnya. Di Jakarta membuat pelayanan mobil keliling. Itu pun masih kelabakan karena terlalu banyak permintaan," ujarnya.
Menurut Bupati Bojonegoro Suyoto yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, UKK ini adalah wujud negara hadir untuk masyarakat. Bahkan tidak lebih dari setahun, Ditjen Imigrasi bekerja sama dengan Pemkab Bojonegoro dapat mewujudkan UKK ini. (rr/HUMAS MENPANRB)