Pin It

201509 3

 

TASIKMALAYA – Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi menegaskan bahwa revolusi mental aparatur merupakan terobosan untuk memberantas setuntas-tuntasnya segala praktik-praktik buruk dalam birokrasi pemerintah. Karena itu, fokus reformasi birokrasi pada periode 2015 – 2019 adalah pada perubahan mental birokrasi.

Demikian ditegaskan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi dalam orasi ilmiah wisuda sarjana Istitut Agama Islam dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah, Pondok Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (03/09). Pidato Guru Besar FISIP Universitas Nasional Jakarta ini berjudul  ‘Revolusi Mental sebagai Gerakan Pemerintah dan Masyarakat Guna Memperbaiki Indonesia’.

Lebih llanjut Yuddy mengatakan, aparatur negara memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan, sehingga aparatur harus melakukan revolusi mental di lingkungan birokrasi. Aparatur harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas, pelayanan yang cepat, tepat, adil, pasti yang diberikan dengan penuh senyum, sapa dan salam, keramahan, kepekaan, ketulusan, dan kesabaran.

Untuk mendukung revolusi mental di lingkungan aparatur, maka harus diciptakan budaya kerja, dan nilai-nilai yang bersumber dari keindonesiaan, yang akan memberikan batas-batas dan pagar yang jelas tentang perilaku yang harus dipraktikkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk menjaga agar aparatur tetap berada dalam koridor perilaku ini, harus pula dilakukan perbaikan seluruh sistem yang melingkupinya.

Seperti sering disampaikan dalam berbagai kesempatan, perubahan mental birokrasi yang dilakukan dari dilayani menjadi mau melayani, feodal menjadi merakyat, distrust menjadi trust, tidak produktif dan koruptif menjadi produktif dan tidak koruptif, sehingga akan tumbuh dan berkembang perilaku birokrasi berbudaya kerja yang bersih, jujur, melayani, disiplin, ramah, bertanggungjawab, produktif, kreatif, kerja keras dan ikhlas serta gigih dan kooperatif. “Hanya dengan budaya birokrasi yang seperti itu kita akan mampu mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong,” imbuhnya.

Menteri mengatakan, peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mendukung percepatan perubahan ke arah yang lebih baik tersebut menjadi penentu keberhasilannya. Selain itu, diperlukan mentalitas ASN yang berfikir tentang, bagaimana melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat, berkinerja dan disiplin, tidak KKN dan sebagainya. Mentalitas ini dibentuk dari pengalaman, hasil belajar atau pengaruh lingkungan.

Revolusi mental, lanjut Menteri, dioperasionalisasikan untuk mengembalikan fokus pengabdian ASN yang sebenar-benarnya untuk kepentingan bangsa, negara dan masyarakat. “Kita ingin agar segenap ASN kembali memahami dan mengamalkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme kita, percaya pada kekuatan ideologi Pancasila yang kita yakini sebagai pemersatu bangsa,” tukasnya

Harus disadari juga bahwa  dalam revolusi mental, tentu akan banyak peraturan untuk mengembalikan kedisiplinan ASN, serta langkah-langkah mengurangi zona kenyamanan yang selama ini dirasakan. Revolusi mental ingin menciptakan perpaduan antara yang memimpin dan yang dipimpin atau mendekatkan ASN dengan masyarakat. “Revolusi mental ingin mengembalikan seluruh nilai-nilai kebaikan manusiawi yang dimiliki oleh kita selaku aparatur negara yang memiliki tugas dan kewajiban memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat,” tambah Yuddy.

Menteri juga menambahkan, revolusi mental harus menjadi gerakan nasional bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat termasuk segenap pemangku kepentingan, para akademisi di perguruan tinggi, politisi, lembaga sosial kemasyarakatan dan seluruh komponen masyarakat lainnya. Langkah-langkah perubahan yang saat ini sedang kita dilakukan menjadi kunci dan menjadi landasan bagi kelanjutan perubahan di masa yang akan datang.

Yuddy juga berharap agar para akademisi maupun para wisudawan dan wisudawati turut serta dalam mewujudkan reformasi birokrasi yang ideal dalam mewujudkan good governance, sesuai dengan bidangnya masing-masing.  “Saya mohon dukungan dari Saudara-saudara sekalian seluruh hadirin pada acara Wisuda ini dalam mengakselerasikan pelaksanaan Reformasi Birokrasi,” ujar Yuddy. (ags/rr/HUMAS MENPANRB)