Pin It

20150915 Seminar BAKOHUMAS

JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mengajak jajaran humas pemerintah, khususnya yang tergabung dalam Bakohumas untuk proaktif melakukan sosialisasi dan disemeninasi revolusi mental bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahan dan masyarakat. Hal itu diperlukan, mengingat banyak kejadian yang sering dikesankan oleh sementara pihak bahwa semua itu kesalahan pemerintah.

Yuddy mengambil contoh kasus kebakaran hutan, yang sebenarnya sudah berulang kali sejak 25 tahun terakhir. Terkait hal ini, ada sekelompok mahasiswa yang demo, kemudian dimuat di salah satu media massa, yang menuntut Presiden Jokowi untuk datang ke lokasi dan memadamkan kebakaran hutan tersebut. Kasus lain, merosotnya nilai rupiah  terhadap dolar, masyarakat juga menyalahkan pemerintah.

Menurut Yuddy, hal itu terjadi karena minimnya informasi yang dimiliki masyarakat, sementara humas pemerintah kurang memberikan penjelasan, sehingga yang muncul justeru persepsi seolah-olah pemerintah tidak melakukan apa-apa. “Ini tantangan yang harus dihadapi oleh humas pemerintah,” ujarnya saat membuka Seminar Bakohumas di Kementerian PANRB, Selasa (15/09).

Hal senada diungkapkan oleh, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, yang juga hadir dalam acar Bakohumas tersebut. Rudi menyebut, belakangan ini pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan  ekonomi, yang diharapkan bisa memiliki dampak signifikan bagi Indonesia. “Tetapi disayangkan, gaung terhadap kebijakan itu sangat minim,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya akan mempertemukan jajaran humas dari beberapa kementerian yang terkait dengan kebijakan tersebut, untuk mensinergikan penyampaian informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat. “Di sinilah pentingnya revolusi mental bagi aparat humas,” imbuh Rudiantara.

Kedua Menteri sepakat bahwa sejumlah masalah yang kasat mata itu,  merupakan pekerjaan rumah bagi jajaran humas pemerintah. Karena itu peran Bakohumas harus lebih dioptimalkan, agar sosialisasi dan diseminasi kebijakan pemerintah dan revolusi mental ini berjalan efektif. 

Menurut Yuddy, kuncinya terletak pada kemampuan kita mengelola komunikasi publik dan mengkonsolidasikan berbagai potensi kehumasan secara optimal. Karena itu, peran Humas Instansi Pemerintah yang tergabung dalamBakohumas, sebagai Government Public Relation (GPR), sangat penting dan strategis,” tegasnya.

Diharapkan melalui seminar ini, segenap komponen Bakohumas dapat merapatkan barisan, menyemai sinergi dan menumbuhkan harmoni. Menetri juga berharap forum dialogis ini dapat dimanfaatkan oleh anggota Bakohumas untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman (knowledge and experience sharing) dalam mengelola kehumasan, khususnya dalam mengkampanyekan revolusi mental ASN dan reformasi birokrasi.

Seminar Bakohumas yang dibuka oleh Menteri Yuddy itu menghadirkan Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan M. Yusuf Ateh, Staf Khusus Menteri PANRB bidang Komunikasi Publik Farisa Y. Irawadi, dan praktisi komunikasi publik Yustika Herlambang. (ags/HUMAS MENPANRB)