Menteri Yuddy, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Kapolda Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri, dalam Safari Ramadhan di Banten, Selasa (14/06)
SERANG - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi kembali melakukan safari ramadan. Kali ini, Yuddy mengunjungi Kota Serang, Banten.
Tempat pertama yang ditinjau Yuddy yaitu Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Banten. Dia mengapresiasi kondisi kantor yang dianggap nyaman dan tidak menimbulkan rasa 'seram' pada masyarakat. "Kalau di tempat lain ada yang suasananya seram tapi di sini terang dan tidak seram," kata Yuddy, Selasa (14/6).
Yuddy didampingi oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Kapolda Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri, Wakil Walikota Serang Sulhi, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, Kepala Biro Hukum dan KIP Herman Suryatman, dan Staf Khusus Bidang Komunikasi Sosial dan Politik M Fariza Y Irawady.
Dalam kesempatan itu, Yuddy juga menyempatkan diri memberikan pengarahan pada seluruh jajaran kepolisian di Polda Banten. Dia berpesan kepada seluruh polisian di Polda Banten untuk tidak abai terhadap masyarakat. "Ciptakan sebuah lingkungan yang membuat masyarakat mau melapor tindak kejahatan pada polisi, buat masyarakat merasa bersahabat dengan polisi, dan ciptakan komunikasi dua arah. Ini bisa dicapai bila polisi berada di hati rakyat," katanya.
Yuddy juga meminta agar aparat di Banten menciptakan inovasi yang dapat dicontoh oleh Polda lain. "Jadikan Polda Banten sebagai parameter pelayanan publik," katanya.
Sementara itu, Kapolda Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, saat ini pihaknya sedang membuat sistem SKCK online. Sehingga, setiap warga yang melakukan kejahatan di daerah lain tetap tercatat di Polda Banten. "Namun, saat ini sistemnya masih dibuat," katanya.
Dia memastikan bahwa seluruh aparat kepolisian di Banten bekerja dengan baik. Kemudian, kebersihan juga menjadi prioritas utama. "Waktu saya datang ke sini, yang pertama saya inginkan yaitu agar WC nya bersih, karena menurut saya, kebersihan instansi tergantung dari WC nya," kata Ahmad.
Setelah itu, Yuddy langsung mengunjungi kantor Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN) Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang dan UPTD Puskesmas Pabuaran. Yuddy meminta agar pegawai selalu update mengenai hal-hal yang terkait dengan kebijakan ASN. "Khusus untuk bidan PTT harus selalu lihat informasinya, jangan sampai ketinggalan update berita," kata Yuddy.
Kunjungan Yuddy terakhir yaitu kantor Sekda Kabupaten Pandeglang. Dia kembali mengingatkan pentingnya pengawasan disiplin ASN. Dia pun meminta agar Pemkab Pandeglang merubah sistem absensi yang awalnya manual menjadi finger print. "Sementara ini pengawasan masih lemah, masih banyak instansi pemerintah yang absennya masih manual," kata Yuddy.
Yuddy meminta dalam waktu dua tahun sistem absensi di kantor pemerintah Kabupaten Pandeglang sudah menjadi elektronik. Sehingga BKD bisa tahu produktifitas ASN melalui kehadirannya. "Dalam quick win 100 harinya Bupati Pandeglang dalam rangka pengawasan disiplin pegawai, dia ingin mengubah sistem absen dari manual ke finger print.
Setelah itu dikoneksikan datanya ke BKD, agar dapat memantau kehadiran PNS dan untuk mengukur keberhasilan masing-masing daerah. Jadi kalau pemerintah memutuskan rasionalisasi pun tidak sulit karena sudah ada datanya," kata Yuddy. (ns/HUMAS MENPANRB)