Pin It

20181108 rakor MASN daerah 7

Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja saat pembukaan Rapat Koordinasi Penerapan Manajemen ASN berbasis Sistem Merit pada Instansi Daerah, di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (08/11).

JAKARTA - Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang saat ini tengah dilakukan pemerintah, merupakan langkah awal mewujudkan Smart Aparatur Sipil Negara (ASN) di tahun 2024. Demikian disampaikan Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja saat pembukaan Rapat Koordinasi Penerapan Manajemen ASN berbasis Sistem Merit pada Instansi Daerah, di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (08/11).

Dalam kesempatan tersebut Setiawan menyampaikan bahwa terdapat beberapa poin yang harus dimiliki Smart ASN di Tahun 2024, seperti berintegritas yang diwujudkan melalui seleksi CPNS menggunakan sistem Computer Assissted Test (CAT). Dalam hal ini, kemampuan peserta tes menentukan lolos atau tidaknya tanpa ada bantuan dari pihak manapun.

“Poin kedua yang harus dimiliki Smart ASN adalah nasionalisme, yang diwujudkan dengan tiga soal tes yang ada pada tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). TWK tahun 2018 berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, bukan dengan hafalan namun memahami esensi sebuah kejadian atau peristiwa,” katanya.

Poin ketiga harus memiliki wawasan global, karena tidak dapat dipungkiri saat ini dunia telah memasuki revolusi industri 4.0 yang ditunjukkan dengan penggunaan teknologi informasi. Jika aparatur negara tidak memiliki wawasan global maka tidak dapat mengantisipasi isu yang berkembang di dunia.

Hal lain dan mutlak dimiliki adalah kemampuan menggunakan IT dan berbahasa asing. Selain itu, Setiawan menyebutkan ASN perlu memiliki jiwa hospitality atau jiwa melayani, dimana sebagai aparatur negara dituntut harus mau melayani masyarakat dan menjadikan pelayanan sebagai tugas utama.

“Dan yang terakhir, ASN harus memiliki networking atau jaringan yang luas. Tahun 2024 ASN harus berkelas dunia,” tandasnya. (byu/HUMAS MENPANRB)