Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji meninjau pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Kementerian PANRB dan KASN tahap pertama di Kantor Kementerian PANRB, Sabtu (08/12).
JAKARTA – Peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menjalani tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) tahap pertama di Kantor Kementerian PANRB, Sabtu (08/12). Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji menyampaikan bahwa para peserta yang dapat mengikuti tes SKB merupakan orang pilihan dari ratusan orang yang mendaftar.
“Proses yang dilalui adik-adik tidaklah mudah, dari ratusan yang mendaftar, kalianlah yang berhak mengikuti tes SKB. Hal tersebut menunjukan bahwa menjadi seorang ASN tidaklah mudah, proses yang dilalui sangatlah ketat,” katanya.
Atmaji mengatakan bahwa proses seleksi CPNS sangat ketat, transparan dan obyektif, karena menggunakan sistem Computer Asissted Test (CAT) dimana dengan sistem tersebut hanya kemampuan diri sendiri yang dapat menentukan hasil terbaik. Ia mencontohkan bahwa anaknya sendiri tidak berhasil lolos dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) menggunakan sistem CAT, oleh sebab itu seleksi CPNS sangatlah transparan dan obyektif, tidak ada orang lain yang dapat membantu kelulusan seorang peserta.
Lebih lanjut Sekretaris Kementerian PANRB mengimbau agar para peserta tes SKB dapat mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh, santai, dan berikan yang terbaik. Dan untuk yang belum lolos ke tahap SKB, diharapkan agar tetap semangat dan tidak mudah menyerah, masih ada kesempatan di tahun selanjutnya, namun demikian harus diimbangi dengan usaha yag maksimal.
Sementara itu, Komisioner KASN Tasdik Kinanto mengatakan bahwa para peserta tes SKB akan berkompetisi secara fair, hal tersebut melihat peserta yang masuk ke tahap SKB merupakan orang pilihan dan memiliki kompetensi dibidang masing-masing. Menurutnya hasil seleksi dari mulai administrasi, maupun SKD sangat ketat dan obyektif, karena memang saat ini Indonesia tengah mencari putra putri terbaik untuk membawa bangsa kearah yang lebih baik lagi.
“Kementerian PANRB dan KASN membutuhkan tenaga baru, yang berminat demikian banyak namun yang diperlukan untuk mengisi formasi jumlahnya terbatas. Kira-kira satu formasi direbutkan oleh 3 orang, dan ini kompetisi yang ketat dan obyektif,“ ujarnya.
Tasdik berpesan agar peserta tes SKB tidak gugup, berkonsentrasi, berdoa dan persiapkan diri untuk menjalani serangkaian tes SKB. Demikian juga halnya dengan peserta yang belum berhasil melaju ke tahap SKB, untuk dapat mencoba di tahun berikutnya dengan mempersiapkan diri sebaik baiknya. Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih menjelaskan proses pelaksanaan tes SKB akan dilakukan mulai tanggal 8-12 Desember 2018. Proses SKB diawali dengan tes psikologi, tes dengan model Forum Group Discussion (FGD), kemudan wawancara psikolog. Setelah itu para pederta akan melalui tahap wawancara user yang akan diuji oleh para pejabat di lingkungan Kementerian PANRB, sesuai dengan posisi yang dilamar oleh peserta. Selanjutnya tes praktik kerja komputer, lalu dilanjutkan dengan tes SKB dengan CAT, dan tes TOEFL.
Dijelaskan untuk bobot nilai pada tes SKB yakni tes substansi jabatan dengan penggunaan sistem CAT sebesar 50 persen, kemudian wawancara user sebanyak 25 persen, selanjutnya psikotes sebesar 15 persen, dan tes ITP TOEFL sebesar 10 persen. Dengan serangkaian tes yang ketat diharapkan dapat menjaring calon ASN yang memiliki kualitas baik, kemampuan berkomuikasi dengan baik, serta kerjasama yang baik. “Yang paling penting tes SKB diharapkan melahirkan ASN yang berintegritas, profesional, dan mendunia,” pungkasnya. (byu/HUMAS MENPANRB)