Pin It

 20181101 SKD SBY

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di Empire Palace, Surabaya, Rabu (31/10).

 

SURABAYA - Sebanyak 117 peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menjalani tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Empire Palace, Surabaya, Rabu (31/10). Peserta merasakan sistem Computer Assisted Test (CAT) SKD dapat mengurangi kecurangan yang terjadi dan sangat transparan.

Tamzil Satria, warga Surabaya yang mengikuti SKD menilai sistem ini dapat menutup celah adanya kecurangan, terutama oknum calo CPNS. "Lebih efisien, efektif. Karena waktunya lebih sesuai dan transparan," jelasnya.

Ia berhasil melampaui ambang batas yang ditetapkan, meski sempat kesulitan di beberapa soal. Menurutnya, bobot soal SKD cukup menantang. Diakuinya, ia merasa kesulitan pada kelompok soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Tamzil pun membagikan tipsnya agar bisa lancar mengerjakan soal-soal ujian. Ia menyarankan, peserta sebaiknya sudah menyiapkan diri sejak satu hingga tiga bulan sebelum tes. Tak lupa, ia juga mengingatkan agar selalu berdoa dan mohon restu kepada orang tua sebelum melaksanakan tes.

Apresiasi juga dilontarkan oleh peserta lainnya, yakni Azhar Farokhi. Meski Azhar tak lolos SKD, ia merasa puas karena sistem yang tidak memungkinkan adanya kecurangan. "Untuk calo sudah tidak ada. Karena ini sudah terintegrasi, kita juga dapat pin dan tiap sesi berbeda," katanya.

Tak hanya apresiasi, peserta juga memberikan saran kepada pelaksana tes agar mempersiapkan sarana dengan baik. Pasalnya, ada beberapa kendala teknis saat pelaksanaan SKD di Surabaya.

Jumlah peserta SKD Kementerian PANRB di Surabaya yang seharusnya adalah 120 orang. Namun, tiga orang tidak hadir dan dinyatakan gugur. Selain Kementerian PANRB, Badan Pusat Statistik (BPS), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Pemprov Jawa Timur, juga melaksanakan SKD di lokasi yang sama. (don/HUMAS MENPANRB)