JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), kembali menyelenggarakan Sosialisasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 di hari kedua pada Selasa (6/10). Pada sosialisasi hari ini, acara tersebut dihadiri oleh 112 perwakilan Provinsi, Kabupaten, dan Kota dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua.
Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Mirawati Sudjono, mengajak para perwakilan daerah untuk memberikan sosialisasi berkelanjutan kepada organisasi terendah di wilayahnya untuk terus mengembangkan inovasi dalam pelayanan.
Hal ini dikatakannya terkait dengan revolusi mental dalam mengembangkan pelayanan prima bagi masyarakat. Selain itu, Mirawati juga menjelaskan bahwa dengan adanya otonomi daerah, perubahan mindset dan persepsi mengenai pelayanan publik harus segera digeser menuju inovasi pelayanan publik yang lebih baik lagi. "Dengan otonomi daerah, kita tidak boleh lagi berpikir seragam, otonomi daerah memberikan ruang lingkup untuk melakukan inovasi," ujarnya.
Deputi menekankan pentingnya inovasi yang harus dilakukan oleh daerah dalam hal pemberian pelayanan untuk terus dapat mengembangkan pelayanan terbaik agar tidak ada lagi daerah yang beralasan menjadi daerah tertinggal. "Kalau sampai ada pemerintah daerah (Pemda) yang tidak berinovasi, maka akan ketinggalan," kata Mirawati.
Inovasi dalam pelayanan publik dikatakan Mirawati bukanlah sesuatu yang harus dimulai sejak awal, namun bisa dengan mengembangkan sebuah sistem atau mekanisme yang sudah berjalan untuk kemudian diaplikasikan dengan tujuan perbaikan pelayanan.
Kompetisi ini juga menjadi media untuk saling berbagi dalam meningkatkan peran aparatur sipil negara dalam menciptakan inovasi pelayanan publik dalam rangka reformasi birokrasi. Masing-masing dapat saling belajar untuk terus melakukan inovasi pelayanan publik. (ris/HUMAS MENPANRB)